AS Endus Soal 'Raksasa' Senjata Nuklir, China Langsung Ngeles

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 04/11/2021 19:07 WIB
Foto: Korea Utara melakukan uji coba nuklir, negeri itu meluncurkan rudal hipersonik. (via REUTERS/RAYTHEON MISSILES & DEFENSE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China buka suara mengenai tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menyebut pengembangan nuklir China sangat mengkhawatirkan. Beijing menyebut sikap AS itu sebagai tuduhan yang penuh prasangka.

Mengutip Channel News Asia, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa tuduhan ini merupakan sebuah tuduhan untuk menggambarkan China sebagai ancaman global yang besar. Tuduhan ini menurutnya merupakan tuduhan tanpa dasar.

"Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS, seperti laporan serupa sebelumnya, mengabaikan fakta dan penuh prasangka," katanya dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021).


Sebelumnya Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan China telah dengan ekspansif menggenjot persenjataan nuklirnya dan akan memiliki 700 hingga 1.000 hulu ledak nuklir di 2030.

Dalam laporan terbarunya ke Kongres AS, Pentagon menyebut ini bagian dari pembangunan Beijing yang ambisius. Laporan itu menunjukkan peningkatan drastis dari proyeksi kekuatan militer China tahun lalu, yang menyebut akan ada sekitar 400 hulu ledak di negara itu dalam satu dekade mendatang.

"Selama dekade berikutnya China bertujuan untuk memodernisasi, mendiversifikasi dan memperluas kekuatan nuklirnya," kata Pentagon, dikutip dari CNBC International, Kamis (4/11/2021).

Sementara itu, Pentagon telah mengatakan bahwa China kini menjadi perhatian keamanan utama AS di masa depan. Apalagi Negeri Panda telah berjanji untuk mengembangkan tentaranya, PLA, yang juga akan digunakan untuk mengambil langkah atas Taiwan.

"Pada 2027, China bertujuan untuk memiliki kemampuan melawan militer AS di kawasan Indo Pasifik dan memaksa Taiwan ke meja perundingan dengan persyaratan Beijing."

International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) mengatakan bahwa China telah menghabiskan sekitar US$10 miliar di tahun 2020 lalu untuk mengembangkan nuklir. Ini merupakan yang tertinggi kedua di dunia.

Meski begitu, jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan AS yang berada di posisi pertama dengan menghabiskan US$37,4 miliar untuk pengembangan senjata nuklir di tahun yang sama.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut