Banjir Cuan Ratusan Triliun, 2022 RI Bisa Lunasin Utang?

Redaksi, CNBC Indonesia
02 November 2021 08:05
Infografis/ Deretan ‘Harta Karun’ RI Bikin Kaya raya, Ada Peringkat 1 Dunia/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Deretan ‘Harta Karun’ RI Bikin Kaya raya, Ada Peringkat 1 Dunia/Aristya Rahadian

Apa saja komoditas yang disebut 'durian runtuh' tersebut?

Minyak Bumi. Harga minyak bumi meningkat hingga lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Brent kini mencapai US$ 85 per barel dan WTI US$ 83 per barel.

Peningkatan harga minyak dipengaruhi oleh tingginya permintaan atas kebutuhan energi yang melonjak di berbagai negara, sementara suplai dan produksi minyak masih ketat. Energy Information Administration AS melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun menjadi 31,2 juta barel, terendah sejak Oktober 2018. Produksi minyak mentah juga turun dalam pekan yang berakhir pada 15 Oktober.

Sementara itu, pandemi Covid-19 kembali menyebar luas di Rusia dengan pasien positif per 22 Oktober 2021 bertambah 37.141 orang, kasus positif harian tertinggi Rusia sepanjang masa pandemi. Hal tersebut memberikan tekanan pada prospek pasokan minyak ke depan

Kemudian minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Secara yoy, harga CPO alami kenaikan sampai 70% hingga kini berada pada level US$1.250 per ton. Dalam beberapa hari terakhir memang terlihat ada penurunan harga, namun ke depan diperkirakan kembali meningkat.

Ada peningkatan permintaan, khususnya menjelang perayaan Diwali pada November mendatang di India. Dari sisi ekspor, perusahaan surveyor kargo Societe Generale de Surveillance melaporkan bahwa ekspor CPO Malaysia turun 14 persen menjadi 920.085 ton pada periode 1 s.d. 20 Oktober 2021 dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Batu bara kini menjadi yang paling berkilau. Dibandingkan tahun lalu ada kenaikan harga hingga 290%, dan sebesar 185% secara year to date (ytd). Meskipun dalam beberapa pekan terakhir ada penurunan akibat taking profit dari investor.

Selain itu, Pemerintah Tiongkok juga melakukan intervensi agar harga batu bara dapat turun dengan adanya persetujuan bagi 153 penambang batu bara untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada 18 Oktober 2021, produksi batu bara Tiongkok per 18 Oktober 2021 tercatat mencapai 11,6 juta ton atau meningkat 8,6 persen dibandingkan posisi akhir bulan lalu.

Tiongkok menargetkan produksi sebesar 12 juta ton per hari untuk dapat mengimbangi tingginya permintaan batu bara menjelang musim dingin, di mana permintaan terhadap batu bara lebih tinggi.

(mij/mij)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular