Internasional

Tiba-tiba Prancis Ngamuk ke Australia, Ada Apa Macron?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 01/11/2021 12:05 WIB
Foto: AP/Thibault Camus

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba-tiba mengatakan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison berbohong. Ini terkait pembatalan kontrak pembangunan kapal selam pada September lalu.

"Saya sangat menghormati negara Anda. Saya memiliki banyak rasa hormat dan banyak persahabatan untuk orang-orang Anda," kata Macron kepada sekelompok wartawan Australia, saat menghadiri KTT G20 di kota Roma, Italia, dikutip dari Reuters, Senin (1/11/2021).


"Saya hanya mengatakan ketika kita memiliki rasa hormat, Anda harus jujur dan berperilaku sejalan dan konsisten dengan nilai ini," tegasnya di kesempatan itu.

Sebagaimana diketahui, aliansi keamanan baru antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AS), AUKUS menjadi penyebabnya. Pakta pertahanan itu dapat memberi Australia akses ke kapal selam bertenaga nuklir.

Ini membuat kerja sama pembuatan kapal serupa dengan nilai miliaran dolar yang seharusnya dilakukan Prancis batal. Merasa dikhianati atas pakta ini, Prancis menarik duta besarnya dari AS dan Australia.

Sementara itu, Morrison membantah telah berbohong. Dalam konferensi pers, dia menjelaskan kepada Macron bahwa kapal selam konvensional tidak akan lagi memenuhi kebutuhan Australia dan menegaskan proses perbaikan hubungan telah dimulai.

Macron dan Morrison sendiri berada di Roma untuk menghadiri KTT G20. Mereka pertama kali mereka bertemu sejak ketegangan terjadi.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan mengira Prancis telah diberitahu oleh Australia tentang pembatalan kontrak sebelum pakta AUKUS diumumkan. Akibatnya hal ini mengindikasikan lebih banyak yang harus dilakukan untuk membangun kembali kepercayaan antara kedua sekutu Australia dan Prancis tersebut.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Sindir Macron Soal Tinggalkan G7 Lebih Awal