Internasional

Covid China Makin Ngeri! Disebut Makin Pesat, Parah & Rumit

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 November 2021 11:10
China's Chen Meng, left, and Sun Yingsha hold their national flag after winning the table tennis women's singles gold medal match at the 2020 Summer Olympics, Thursday, July 29, 2021, in Tokyo. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: AP/Kin Cheung

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah Covid-19 varian Delta yang kini menyerang China diyakini akan berkembang pesat. Hal ini diutarakan pejabat kesehatan setempat, sembari menuntut kewaspadaan tinggi semua pihak berwenang di pelabuhan masuk negeri itu.

Hingga 29 Oktober, data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menunjukkan ada 377 kasus Covid-19 transmisi lokal. Dari 17 Oktober- saat klaster baru grup wisata ditemukan- Covid-19 sudah menyebar di 14 provinsi, dari sebelumnya 11 provinsi.

"Dalam 14 hari terakhir, 14 wilayah provinsi telah melaporkan kasus baru yang ditularkan secara lokal atau pembawa tanpa gejala," kata juru bicara NHC Mi Feng, dikutip dari Reuters, Senin (1/11/2021).

"Wabah masih berkembang pesat, dan situasi pengendalian virus parah dan rumit."

Hingga akhir pekan kemarin, setidaknya ada tiga kota dikunci (lockdown) pemerintah. Terakhir, kota Heihe, provinsi Heilongjiang, yang terletak di dekat perbatasan Rusia

Kota berpenduduk 1,3 juta orang ini melaporkan 26 kasus lokal di 29 Oktober. Ini meningkat dari sebelumnya, Sembilan, di 26 Oktober.

"Wabah ini telah mengekspos kelemahan pikiran di antara beberapa otoritas lokal," kata Wu Liangyou, pejabat NHC lainnya.

China juga kini mewaspadai gempuran kasus impor di tengah kenaikan kasus di kota-kota perbatasan. Virus disebut masih menyebar di negara-negara sekitar China, sebut saja Rusia dan Myanmar.

"Banyak infeksi lokal yang ditemukan di bagian utara dan barat laut China sejak 17 Oktober dapat ditelusuri kembali ke sumber virus yang dibawa dari luar negeri," kata NHC lagi.

Kota perbatasan cenderung memiliki sumber daya yang relatif sedikit. Ini bisa menjadi ancaman yang menyebabkan gangguan lebih parah.

China sebenarnya memiliki kasus relatif sedikit dibanding negara lain di dunia. Namun metode "nol kasus" Covid-19 membuat negeri itu melakukan tindakan pembatasan pergerakan secara ketat guna menekan kasus.

Hal ini diyakini mengganggu pertumbuhan negeri itu. Di kuartal III 2021, ekonomi Negeri Xi Jinping hanya tumbuh 4,9%, melemah dari kuartal II 7,9%, karena distrupsi rantai pasokan dan krisis utang sektor properti.

Mengutip Worldometers, Senin ini China melaporkan 92 kasus baru (gabungan lokal dan impor). Saat ini total ada 869 kasus aktif.

Sejak pandemi covid-19 mewabah di Wuhan akhir 2019, secara total ada 97.243 kasus Covid-19 yang ditemukan. Terdapat 4.636 kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Maroko Resmi Tolak Masuk Pelacong Asal China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular