Menkominfo Imbau Masyarakat Antisipasi Gelombang Baru Covid

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
31 October 2021 16:11
Aksi Badut Kampanyekan Protokol Kesehatan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Aksi Badut Kampanyekan Protokol Kesehatan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta masyarakat mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 di wilayah masing-masing. Masyarakat pun diminta disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19.

"Kenaikan kasus sekecil apa pun adalah bukti bahwa virus Covid-19 masih hidup di sekitar kita. Jangan sampai kita mengendorkan protokol kesehatan karena setiap kelengahan dapat memicu kembali terjadinya proses transmisi dan lonjakan kasus," papar Johnny dalam keterangan tertulis, Minggu (31/10/2021).

Kondisi kasus Covid-19 Indonesia yang terkendali, menurut Johnny, bukan alasan untuk menanggalkan disiplin protokol kesehatan. Saat ini angka kasus aktif secara nasional berada di titik rendah yakni, sekitar 12.400 kasus aktif per 28 Oktober 2021 dan telah menurun selama 15 minggu.

"Angka kasus yang rendah ini perlu kita pertahankan agar tidak kembali meningkat," tegasnya.

Sementara berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 28 Oktober 2021, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di 20 kabupaten/kota selama tujuh pekan terakhir. Kenaikan terjadi di beberapa lokasi seperti, Kabupaten Nagan Raya (Aceh), Kepulauan Meranti (Riau), Jakarta Timur (DKI Jakarta), Kota Depok dan Kota Bekasi (Jawa Barat), serta Kota Surakarta (Jateng).

"Kenaikan kasus Covid-19 di daerah-daerah harus jadi perhatian bersama karena ini sudah memasuki fase jelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru)," tutur Johnny.

Belajar dari pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat saat libur panjang cenderung meningkat dan berdampak pada lonjakan kasus. Ia menekankan, peningkatan mobilitas seharusnya dibarengi dengan pengetatan ketaatan protokol kesehatan dari tiap individu guna menekan risiko penularan.

Dia berharap, seluruh pimpinan daerah dapat memantau setiap parameter penanganan pandemi secara berkala agar bisa mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus, seperti jumlah kasus aktif, positivity rate, dan bed occupancy ratio (BOR).

Selain itu, pemangku kebijakan di daerah serta seluruh elemen harus memperkuat cakupan vaksinasi, menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment), dan penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat umum yang menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat, seperti mal, kafe, pasar, dan tempat wisata.

"Protokol kesehatan, vaksinasi, 3T, dan implementasi teknologi informasi tetap menjadi langkah intervensi penting sebagai antisipasi menekan risiko penularan Covid-19. Pemerintah juga akan terus mengevaluasi penerapan PPKM sebagai instrumen pengendalian Covid-19 di tiap daerah dan kami mengharapkan peran aktif masyarakat untuk mendukung kebijakan tersebut," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tidak Real Time, Pemerintah Rapikan Data Kematian Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular