Dalam Sepekan, Kasus Aktif Covid-19 RI Turun 25%

rah, CNBC Indonesia
13 October 2021 10:20
Petugas kesehatan memeriksa pasien Covid-19 diruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Koja, Jakarta, Senin (30/8/2021). Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Koja terus menurun dengan peningkatan pasien sembuh.  
Diruangan IGD hanya ada tiga pasien Covid-19 yang sedang ditangani lebih lanjut.  
Di ruangan bayi terisi dua bayi berada didalam inkubator dengan penanganan khusus dari para nakes.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus konfirmasi positif Covid-19 di tanah air hari ini bertambah 5.436 kasus, menurun dibandingkan dengan sehari sebelumnya 7.427 kasus. 
Dengan pertambahan ini maka total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4,079 juta.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 19.398 orang pada hari ini, sehingga total kasus sembuh menjadi 3.743.716. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pasien Covid-19 di RSUD Koja (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penanggulangan pandemi di Indonesia kian membaik, dan ditandai dengan jumlah kasus aktif yang turun 25% dalam sepekan.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara, kasus aktif Covid-19 di Indonesia termasuk yang terendah. Berdasarkan Covid-19 Recovery Index Indonesia yang dirilis oleh NIKKEI, peringkat Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand.

"Kasus aktif per 10 Oktober 2021 adalah 24.430 turun 8.446 kasus dalam sepekan atau 25%," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10/2021).

Meski demikian pemerintah terus memantau perkembangan Covid-19 di tiap daerah dan meningkatkan cakupan vaksinasi. Pemerintah juga terus mengevaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di berbagai daerah di Indonesia setiap pekan.

"Pemerintah mengajak kita semua masyarakat untuk tidak terlena dengan kondisi hari ini dan kemudian bereuforia merayakannya sehingga lupa dengan kondisi buruk yang mungkin terjadi karena kelalaian kita ini," katanya.

Dia juga memastikan, pemerintah berupaya mempertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama dengan penurunan kasus secara konsisten. Oleh karena itu, pelonggaran aktivitas masyarakat harus dibarengi dengan pengendalian Covid-19 yang ketat.

"Disiplin protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama agar level PPKM di daerah tidak naik," tegasnya.

Untuk itu, pemerintah mempersiapkan dengan matang rencana pembukaan Bali, Batam, dan Bintan. Persiapan itu mencakup penyiapan protokol saat kedatangan, manajemen karantina, dan penerapan protokol kesehatan ketat di hotel, moda transportasi, dan tempat pariwisata.

"Pemerintah juga mengakselerasi vaksinasi di daerah-daerah yang akan dibuka untuk wisatawan asing," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi kegiatan Superbike di KEK Mandalika 19-21 November 2021 dengan membentuk Satgas Protokol Kesehatan untuk pengawasan di lokasi acara. Hal ini diikuti dengan prosedur karantina kru dan tim selama 5 hari, dan percepatan vaksinasi untuk masyarakat setempat.

Adapun, untuk mengantisipasi peningkatan kasus yang terkait acara keagamaan dan liburan, pemerintah juga telah menyiapkan skenario penanganan pandemi menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Termasuk di dalamnya adalah pedoman pelaksanaan kegiatan hari besar keagamaan.

"Pemerintah juga terus meningkatkan capaian vaksinasi lansia, terutama pada wilayah-wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi," kata Johnny.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Covid Tak Halangi Prestasi RI di Olimpiade 2020 Tokyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular