1 Smelter Nikel Baru Telah Beroperasi Tahun Ini, Punya Siapa?

News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
27 October 2021 15:30
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa satu fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel telah beroperasi tahun ini dari target empat smelter baru yang akan beroperasi tahun ini.

Smelter yang telah beroperasi tersebut yaitu milik PT Cahaya Modern Metal Industri (CMMI). Smelter nikel ini berlokasi di Cikande, Serang Banten dan telah terbangun 100%.

"Smelter PT Cahaya Modern Metal Industri di Banten saat ini sudah selesai pembangunan fisik 100% dan telah melakukan kegiatan produksi," tutur Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM dalam konferensi pers, Selasa (26/10/2021).

Berdasarkan data Ditjen Minerba, smelter CMMI terbagi dalam dua tahap proyek di mana tahap pertama diproyeksikan mengolah 400 ribu ton bijih nikel per tahun menjadi 34.500 ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun dengan kandungan logam nikel (Ni) sebesar 11,5%. Mulanya ini ditargetkan bisa beroperasi pada Juni 2020.

Lalu pada tahap kedua direncanakan mengolah 800 ribu ton bijih nikel menjadi 63.500 ton NPI per tahun. Adapun smelter nikel ini menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Proyek smelter nikel tersebut mulai dibangun pada kuartal IV 2018, dengan groundbreaking dilaksanakan pada 11 April 2019.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 53 smelter mineral terbangun dan beroperasi pada 2024 dari 2020 lalu sebanyak 19 smelter. Tahun 2021 ini ditargetkan 23 smelter beroperasi, artinya ada tambahan empat smelter baru yang bisa beroperasi tahun ini. Dari tambahan empat smelter tersebut, tiga di antaranya merupakan smelter nikel dan satu smelter timbal dan seng.

Ridwan pun mengatakan tiga smelter lainnya kini ada yang masih dalam tahap pembangunan dan ada juga yang sudah terbangun 100% namun berhenti sementara karena kendala finansial.

Dia pun merinci tiga smelter lainnya yang belum beroperasi tersebut antara lain:

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Smelter nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, telah terbangun 97,7%. Menurutnya, smelter nikel Antam ini masih terkendala pasokan listrik. Saat ini menurutnya PT Antam tengah mengupayakan pasokan listrik dari PT PLN (Persero), sehingga smelter ini bisa beroperasi.

"PT Antam ini juga susah, karena secara pembangunan fisik sudah selesai, tapi pasokan listrik belum ada. Sedang diupayakan Antam segera bekerja sama dengan PLN saja untuk menyelesaikan masalah listrik ini," jelasnya.

2. PT Smelter Nikel Indonesia

Smelter nikel berlokasi di Banten ini telah terbangun 100% dan telah berhasil melakukan uji coba produksi. Namun saat ini menurutnya kegiatan perusahaan berhenti sementara karena kekurangan dana untuk operasi.

3. PT Kapuas Prima Citra

Smelter timbal dan seng ini berada di Kalimantan Tengah dan telah terbangun 99,87%. Namun saat ini sedang menunggu tenaga ahli dari China sebagai ahli proses smelter. Direncanakan tenaga ahli dari China ini datang pada Oktober 2021 ini.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Smelter Tak Dibatasi, Cadangan Nikel Ini Cuma Cukup 7 Tahun


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading