
Menkes: Secara Historis Kasus Covid-19 Naik Saat Libur Nataru

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku bersyukur lantaran kasus Covid-19 di tanah air terus mengalami penurunan. Akan tetapi, BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan semua pihak tidak boleh lengah.
"Terutama karena kita menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru yang secara historikal kita lihat selalu ada kenaikan (kasus Covid-19)," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (26/10/2021).
Menurut BGS, jangan terjadi euforia berlebihan yang membuat masyarakat tidak waspada. Sebab, negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi macam Israel, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) tetap juga mengalami peningkatan kasus.
"Itu yang harus kita waspadai agar jangan terburu-buru kita melakukan pelonggaran berlebihan sehingga nantinya bisa membuat adanya kelonjakan kasus yang mengakibatkan kita harus melakukan pengereman aktivitas ekonomi kembali," kata BGS.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menambahkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mengalami perbaikan.
"Ini harus terus dijaga dan jangan sampai terjadi lonjakan kasus, terutama seperti negara-negara lain," katanya.
Untuk itu, menurut Wiku, perlu kerja sama semua pihak agar bisa mengendalikan kenaikan kasus Covid-19.
Ia menambahkan kalau pemerintah telah sukses menjalankan PON di Papua dengan hanya 176 kasus dari 10 ribu orang kontingen. Positivity rate hanya 1,3% atau cukup rendah.
Ke depan, pemerintah akan menggelar WSBK di Sirkuit Mandalika, NTB. Dari lima kabupaten/kota, sebanyak empat daerah sudah level 2.
Sementara itu, dari target vaksinasi 70%, perinciannya adalah:
Mataram 92,74%
Lombok Barat 56,37%
Lombok Tengah 68,69%
Lombok Timur 48,28%
Lombok Utara 69,59%
Lebih lanjut, Wiku bilang kalau liburan nataru berpotensi mengakibatkan lonjakan kasus. Untuk itu, semua pihak harus mengendalikan mobilitas agar kasus Covid-19 dapat terkendali.
"Sehingga cita-cita produktif dan aman Covid-19 bisa terwujud. Ingat ketangguhan kita sebagai bangsa terbukti kalau masuk 2022 tanpa ada lonjakan kasus," ujar Wiku.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Siluman BA.2 Ada di RI, BGS: Semoga Kasus tidak Naik