
RI Kena Krisis Energi? Aneh Kalau Sampai Kejadian!

3. Listrik
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana juga menegaskan bahwa pasokan atau ketersediaan listrik nasional saat ini masih berlebih atau lebih tinggi dari beban puncak konsumsi masyarakat.
"Yang pasti saat ini kondisi listrik lebih dari cukup sampai akhir tahun, juga nggak akan ada kenaikan tarif dan insya Allah sampai akhir tahun sub sektor dari sisi pasokan dari kesiapan kapasitas ter-install sudah lebih dari cukup," tuturnya saat konferensi pers, Kamis (21/10/2021).
Dia memaparkan, pada 2021 ini diperkirakan beban puncak kelistrikan nasional mencapai 42.575 Mega Watt (MW), sementara suplai listrik, baik dari pembangkit yang telah ada saat ini dan rencana tambahan seperti yang direncanakan di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, diperkirakan mencapai 71.296 MW. Dengan demikian, diperkirakan masih ada sekitar 28.721 MW kelebihan pasokan listrik (oversupply) tahun ini.
Berikut perkiraan beban puncak pemakaian listrik vs suplai, berdasarkan RUPTL 2021-2030:
- 2021:
Beban puncak pemakaian listrik: 42.575 MW.
Suplai listrik: 71.296 MW.
- 2022:
Beban puncak pemakaian listrik: 44.734 MW.
Suplai listrik: 76.215 MW.
- 2023:
Beban puncak pemakaian listrik: 47.160 MW.
Suplai listrik: 80.101 MW.
- 2024:
Beban puncak pemakaian listrik: 49.636 MW.
Suplai listrik: 82.361 MW.
- 2025:
Beban puncak pemakaian listrik: 52.176 MW.
Suplai listrik: 90.166 MW.
Batu bara memegang peranan penting dalam sektor kelistrikan nasional. Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Uap (yang bertenaga batu bara) menyumbang 50,3% dari total bauran sumber energi listrik Tanah Air.
![]() |
Indonesia sudah mengamankan pasokan batu bara untuk kebutuhan nasional dengan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Kebijakan ini mensyararkan produsen untuk menjual batu bara kepada PT PLN (Persero) sebanyak 25% dengan harga US$ 70/ton.
Selain energi fosil yang masih melimpah, Indonesia pun dianugerahi sumber energi baru terbarukan yang melimpah, seperti tenaga surya, panas bumi, air, angin, hingga gelombang laut.
4. Energi Terbarukan
Potensi panas bumi Indonesia merupakan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).
Meski memiliki cadangan yang besar, sayangnya apa yang dimiliki Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Buktinya, kapasitas terpasang PLTP di Indonesia hingga 2020 baru mencapai 2.130,7 MW atau baru 8,9% dari sumber daya yang ada.
Begitu juga dengan tenaga matahari/ surya, Indonesia bahkan memiliki potensi tenaga surya mencapai 207,8 Giga Watt (GW). Namun sayangnya, sampai akhir 2020 pemanfaatannya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru 153,8 Mega Watt (MW) atau hanya 0,07% alias kurang 1% dari potensi yang ada.
(wia)[Gambas:Video CNBC]
