
Covid 'Ngamuk' di Rumah Sakit Jiwa Singapura, 100 Kasus Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Klaster Covid-19 besar kembali muncul di Singapura. Kali ini, klaster terkait rumah sakit jiwa, Institut Of Mental Health (IMH).
Covid-19 menginfeksi 108 pasien rawat inap dan delapan staf dari rawat inap dan rawat jalan. Ini kemudian diidentifikasi sebagai klaster besar oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MPH).
Mengutip Channel News Asia (CNA), kasus awal berasal dari pasien rawat inap di sejumlah blok IMH, kebanyakan pasien lama. Mereka mengalami gejala sakit pernapasan selama dirawat.
"Pasien Covid-19 dipisahkan dan dirawat di bangsal khusus di IMH," kata pernyataan media IMH Senin (25/10/2021).
"Sebagian besar pasien ini tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan yang tidak perlu dipindahkan ke rumah sakit. Namun, jika kondisinya memburuk, mereka akan dipindahkan jika perlu."
Kini pasien dilarang sementara masuk bangsal yang terinfeksi. Sejumlah pasien yang di tes negatif Covid-19 dan laik pulang juga dikembalikan ke rumah.
Meski demikian IMH mengatakan layanan klinis lainnya tak terganggu. Rawat jalan masih akan menerima pasien.
Dalam pernyataannya, IMH sendiri mengatakan sudah menerapkan langkah-langkah sesuai protokol Covid-19. Itu berlaku untuk pengunjung, pasien hingga staf dari awal pandemi Covid-19.
Anggota staf yang berinteraksi dengan pasien disebut rajin melakukan tes urin dan memakai masker N95 di area klinis. Lebih dari 90% pasien rawat inap lama sudah divaksinasi.
Sementara itu, kemarin Singapura mencatat 3.174 kasus Covid-19 baru dengan 14 kematian. Sejauh ini, sejak pandemi menyerang, ada 175.818 kasus Covid-19 yang ditemukan dengan 329 kematian.
Singapura sendiri mengalami gelombang kasus baru sejak Agustus 2021. Saat ini, negara kota itu memperpanjang pembatasan gerak warga, dari Oktober ke November.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 di Singapura Mendadak Melonjak, Ini Biang Keroknya