Harga Batu Bara Nanjak, Industri Ini Terancam Bertumbangan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri tekstil sedang mengalami masalah serius. Ongkos produksi membengkak karena harga batu bara yang terbang, dan naiknya harga bahan baku impor dari India dan China.

Seperti yang diketahui, India dan China tengah mengalami krisis energi yang membuat banyak pabrik di negara itu mengerem produksinya, tidak terkecuali untuk bahan baku tekstil.

Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, mengatakan permasalahan industri tekstil mulai dari harga batu bara yang melonjak hingga ketersediaan batu bara yang menipis untuk industri dalam negeri.

Kondisi diperparah, krisis energi terjadi di China dan India membuat harga bahan baku dan penolong dari impor melonjak mencapai 40%.

"Kita masih dalam pemulihan akibat Covid - 19, masalah kita daya beli belum pulih dihantam krisis energi yang berlaku global, mengakibatkan komponen impor naik, ditambah batu bara bukan hanya masalah harga tapi ketersediaan barang sudah langka," katanya kepada CNBC Indonesia TV, Senin (25/10/2021).

"Padahal kita pakai kalori rendah tapi harga sudah tinggi (harganya). Itu menjadi kendala kita untuk melangsungkan industri yang berdaya saing," lanjutnya.

Ade meminta adanya intervensi dari dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mulai dari pengawasan distribusi batu bara dalam negeri hingga kewajiban Domestik Market Obligation (DMO) kepada pelaku industri.

"Langkah kongkret diperlukan dalam waktu singkat dan cepat kalau tidak kita akan collapse (tumbang)," jelasnya.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Lonjakan Harga Batu Bara Bikin Industri Ini Remuk