
Help! Lonjakan Harga Batu Bara Bikin Industri Ini Remuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain industri semen yang mengalami kerugian karena meroketnya harga batu bara. Namun industri tekstil juga terancam kolaps atau tumbang jika tidak ada intervensi dari pemerintah.
Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, mengatakan daya beli masyarakat belum pulih imbas Covid - 19. Lalu muncul masalah krisis energi yang terjadi di beberapa negara membuat harga impor bahan baku naik mencapai 40%.
"Ditambah harga batu bara naik, bukan hanya masalah harga tapi ketersediaan batu bara juga sudah langka. Padahal kita pakai kalori rendah, tapi sudah mahal. Itu menjadi kendala untuk melangsungkan industri ini supaya berdaya saing," katanya dalam Evening Up CNBC Indonesia Jumat (22/10/2021).
Masalah ini mengancam industri tekstil untuk jangka pendek. Karena dengan masalah naiknya harga bahan baku impor dan batu bara berimbas pada naiknya harga produk.
Ade mengatakan jika harga juga produk dipatok naik, dipastikan tidak akan bisa terserap oleh pasar dalam negeri. Sehingga barang hasil produksi tidak akan terjual dan mengancam eksistensi industri tekstil.
"Kalau tidak ada kebijakan pro ketersediaan atau DMO maka akan berat mempertahankan industri ini," katanya.
Sehingga menurut dia butuh langkah kongkrit dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Jika tidak industri tekstil dalam negeri terancam tumbang.
"Langkah kongkret pemerintah diperlukan dalam waktu singkat dan cepat, kalau tidak akan collapse," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekstil & Semen Teriak Batu Bara Nanjak, Ini Jurus Pemerintah