Pangeran Arab Bawa Kabar Buruk Minyak, Apa Reaksi Aramco?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 October 2021 12:55
Saudi Arabia's Crown Prince Mohammed bin Salman speaks during a meeting with Indian Prime Minister Narendra Modi at Hyderabad House in New Delhi, India, February 20, 2019. REUTERS/Adnan Abidi
Foto: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (REUTERS / Adnan Abidi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi baru-baru ini memutuskan untuk membuka pantai bernama Pure Beach. Ini adalah pantai privat yang terletak di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer dari kota Jeddah. Pantai itu mengizinkan pengunjung untuk menggunakan bikini.

Pantai itu memiliki taman terapung yang membentuk tulisan "Arab Saudi" dalam bahasa Inggris jika dilihat dari atas. Untuk masuk ke sini, tiap orang harus mengeluarkan kocek 300 riyal Saudi atau sekitar Rp 1,1 juta (asumsi Rp 3,772/riyal) untuk menikmati musik dan tarian sekaligus bermain air.

Kebijakan ini sendiri merupakan langkah lanjutan yang digagas Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS) dalam diversifikasi ekonomi. Salah satu yang dilakukan adalah fokus mengembangkan pariwisata. Ini akan menjadi salah satu pilar ekonomi di masa yang akan datang, penyokong PDB kedua setelah minyak.

Ini bahkan tertuang dalam Visi 2030. Ini juga langkah antisipasi dari perkembangan energi dunia yang mengarah meninggalkan minyak.

Selama ini, PDB Arab Saudi sangat bergantung pada minyak. Dengan polutan yang ditimbulkan oleh bahan bakar fosil itu dalam perubahan iklim bumi, MBS menargetkan negerinya akan mencapai nol emisi di 2060, lebih dari dua kali lipat target tahunannya.



Dalam pidato di Saudi Green Initiative, MBS berharap untuk menyepakati lebih dalam pengurangan emisi demi mengatasi pemanasan global. Target pengurangan emisi karbon saat ini adalah 130 juta metrik ton dan naik menjadi hampir 280 juta metrik ton.

"Kerajaan Arab Saudi bertujuan untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 di bawah program ekonomi karbon, sesuai dengan rencana pembangunan kerajaan ... sambil mempertahankan peran utama kerajaan dalam memperkuat keamanan dan stabilitas pasar minyak global," kata MBS dikutip Reuters, Senin (25/10/2021).

Senada dengan MBS, perusahaan minyak negara, Saudi Aramco, bertekad menjadi perusahan nol emisi pada 2050 mendatang. Mereka berharap bahwa langkah ini merupakan langkah yang baik demi masa depan bumi yang saat ini terancam krisis perubahan iklim.

"Kami memahami bahwa jalannya akan rumit, transisi akan memiliki tantangannya sendiri, tetapi kami yakin kami dapat memenuhinya dan mempercepat upaya kami menuju masa depan rendah emisi," ujar CEO Aramco Amin Nasser.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Pure Beach, Pantai Bikini Wanita di Arab Saudi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular