Orang RI Ramai Pergi Liburan, Sri Mulyani Mulai Deg-degan!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 21/10/2021 11:30 WIB
Foto: Infografis/ Krisis Iklim/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan atau warning kepada seluruh stakeholder, bahwa kemungkinan kasus Covid-19 di tanah air bisa melonjak lagi.

Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia menunjukkan penurunan hingga 95% dibandingkan dua bulan lalu. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (20/10/2021) kasus baru positif di Indonesia sudah di bawah 1.000 kasus, yakni 914 kasus.


Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia sejak masuknya virus ini pada Maret 2020, sebanyak 4.237.201 kasus positif corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 1.207 orang sehingga menjadi sebanyak 4.077.748 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 28 orang menjadi sebanyak 143.077 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 16.376 kasus, berkurang 321 kasus aktif dibanding sehari sebelumnya.

"Kasus Covid-19 di Indonesia menurun, namun belajar dari berbagai negara, kasus bisa saja kemudian meningkat lagi. Apalagi kalau vaksinasi efeknya sudah mulai menurun dengan berjalannya waktu," jelas Sri Mulyani dalam webinar Sinergi Pengawasan Nasional Program PC-PEN 2021, Kamis (21/10/2021).

Terlebih, kata Sri Mulyani saat ini penerapan aktivitas normal baru atau new normal sudah mulai dilakukan, baik di sekolah, pasar, dan kegiatan perkantoran lainnya. "Pasti menimbulkan probabilitas atau kemungkinan terjadinya kenaikan kasus yang bisa terjadi lagi."

"Demikian juga dengan apabila terjadinya apa yang disebut liburan-liburan yang kemudian menyebabkan masyarakat meningkat mobilitasnya, biasanya juga akan menimbulkan jumlah kasus," kata Sri Mulyani melanjutkan.

Sri Mulyani berharap, di tengah anggaran pemerintah yang fleksibel dalam penanganan Covid-19, masyarakat bisa tetap menjalankan dan patuh terhadap protokol kesehatan saat beraktivitas.

"Jadi meskipun pemerintah telah mengalokasikan bidang kesehatan ratusan triliun, ini tetap untuk menjaga masyarakat dan kita berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah tahun ini menganggarkan Rp 214,96 triliun di bidang kesehatan, naik 243% dibandingkan realisasi anggaran kesehatan pada 2020 yang sebesar Rp 62,67 triliun.

Adapun, realisasi anggaran kesehatan tahun ini, sampai dengan 15 Oktober 2021, Sri Mulyani menyebut sudah mencapai Rp 115,84 triliun atau setara dengan 53,9% dari pagu anggaran.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil