Vaksinasi sudah Capai 171 Juta Dosis, Jokowi: 2 Bulan Dikejar

News - Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 October 2021 11:30
Presiden Jokowi Saat Peresmian Pembukaan Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021, Istana Kepresidenan Bogor, 20 Oktober 2021 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) Foto: Presiden Jokowi Saat Peresmian Pembukaan Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021, Istana Kepresidenan Bogor, 20 Oktober 2021 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan data terbaru vaksinasi Covid-19 hingga Selasa 19 Oktober yang sudah menjangkau sebanyak 171 juta dosis ke rakyat Indonesia.

Targetnya sampai dengan akhir tahun ini minimal bisa mencapai 270 juta dosis.

"Kemarin [Selasa, 19 Oktober] saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis ke rakyat kita dan target kita nanti sampai di akhir Desember akhir tahun itu minimal 270 juta dosis, jadi masih banyak sekali dalam 2 bulan lebih ini yang harus kita lakukan utamanya berkaitan dengan vaksinasi," tegas Jokowi saat membuka Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu ini (20/10/2021).

"Dan saya menyampaikan terima kasih sebesar besarnya dukungan bapak ibu saudara bupati semuanya dalam pelaksanaan vaksinasi daerah," kata Jokowi.

Sebagai perbandingan, data situs SehatNegeriku Kementerian Kesehatan dari data Satgas Covid-19, tercatat per 29 September lalu, Pemerintah Indonesia telah berhasil mencapai 2 juta dosis vaksinasi Covid-19, tepatnya 2.049.125 dosis vaksin yang telah disuntikan.

Secara rinci sebanyak 1.291.850 dosis vaksin ke-1 dan 757.275 dosis vaksin ke-2. Dengan demikian sampai tanggal tersebut jumlah penduduk yang sudah disuntik dosis pertama sebanyak 89.822.987 orang dan 50.412.993 orang untuk vaksin ke-2.

Ini berarti vaksinasi dosis pertama sudah menjangkau 43,13% dan 24,21% untuk dosis ke-2 dari target vaksinasi 208.265.720 orang.

Sementara untuk dosis ke-3 atau vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan sebayak 7.283 dosis per hari ini dengan jumlah tenaga kesehatan 924.828 orang.

"Capaian vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong dengan semua pihak terutama TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu," tulis Kemenkes.

Lebih lanjut, Jokowi menyinggung soal diaktifkannya segera perekonomian. Jokowi menyatakan perekonomian daerah terutama perdagangan, investasi, dan turisme harus segera digerakkan kembali di tengah perjuangan negeri ini melawan pandemi virus Covid-19 yang melanda Indonesia, dan dunia, sejak Maret 2020.

Di depan para bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jokowi menekankan pentingnya menggerakkan kembali perekonomian daerah, salah satunya dengan menggelar expo berkaitan dengan produk unggulan daerah-daerah di Tanah Air.

"Pertama-tama saya apresiasi inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian daerah, antara lain lewat expo ini. Saya setuju perdagangan, turisme, investasi harus mulai digerakkan, jangan terlambat tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu," kata Jokowi.

Kepala Negara menegaskan perekonomian harus segera diaktifkan kembali tetapi dengan tetap waspada terhadap masalah kedisiplinan protokol kesehatan.

Namun, mantan Gubernur DKI dan Wali Kota Solo ini menegaskan hal yang patut dicermati ialah kontrol di lapangan harus terus dilakukan apalagi dengan adanya sekolah tatap muka.

"Tetapi perlu saya ingatkan karena ini sudah hampir semuanya sudah mulai dibuka, sekolah mulai pembelajaran tatap muka, kontrol lapangan harus terus dilakukan utamanya, sekarang ini berkaitan dengan pembelajaran tatap muka, betul-betul cek, bahwa kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan, betul dijalankan karena mengelola anak-anak terutama yang SD ini bukan hal yang mudah," katanya.

"Satu dua mulai sudah ada yang terpapar lagi, sehingga semua daerah saya harapkan juga kewaspadaannya terhadap ini karena beberapa negara kemarin merangkak naik juga dimulai karena pembukaan sekolah dan kita tidak mau itu terjadi di negara kita. Cek juga kesiapan obat, kesiapan RS meski saya tau BOR-nya [Bed Occupancy Rate] sekarang sudah rendah semuanya."

Jokowi menegaskan ekonomi harus diaktifkan tetapi tetap siaga karena dunia penuh dengan ketidakpastian mengingat kompleksitas yang terjadi akibat pandemi yang mengglobal.

"Sekali lagi kita harus mulai mengaktifkan ekonomi kita dan selalu siaga menghadapi semua hal yang tidak pasti, karena dunia global sekarang ini penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi."

"Akhir-akhir ini mulai terjadi di beberapa negara, di Eropa, di China krisis energi yang semuanya ga diduga. Tapi kita diuntungkan karena harga komoditas naik, saya kira daerah yang memiliki kelapa sawit, batu bara seneng semuanya. Yang memiliki nikel atau yang memiliki tembaga semuanya seneng karena ekonomi di daerah penghasil komoditas pasti akan merangkak naik, insyaallah akan merangkak," kata Jokowi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Jokowi soal Covid-19


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading