
Pertama Kalinya Harga Properti China Stagnan, Tanda Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor properti di China mencatatkan fenomena baru. Harga pembelian rumah baru di negara tersebut tidak naik maupun turun atau stagnan sejak ada Covid-19.
Dikutip dari Reuters, harga pembelian rumah baru di negara tersebut terhenti pada September 2021 karena sektor properti terkena dampak dari pengetatan kredit. Di mana China membatasi penyaluran kredit perbankan untuk mencegah terjadinya bubble aset.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS), rata-rata harga rumah baru di 70 kota besar China tidak berubah pada bulan September 2021. Padahal di bulan Agustus lalu ada kenaikan meski tipis yakni 0,2%.
Namun, berdasarkan perhitungan beberapa analis harga rumah baru di China pada September mengalami penurunan 0,08% hingga 0,1%. Namun, NBS tidak merespon terkait hasil perhitungan para analis tersebut.
Data menunjukkan 27 kota melaporkan kenaikan bulanan, dibandingkan dengan 46 kota pada Agustus. Ini terendah sejak Februari 2020 pada puncak wabah Covid-19 China.
Pada bulan September, beberapa kota mengintensifkan kampanye mereka untuk mengusir spekulan dari pasar properti. Di Xiamen, sebuah kota di bagian tenggara semakin memperketat pembatasan properti dengan melarang pembeli rumah pertama menjual dalam lima tahun setelah pembelian.
"Pengetatan kredit real estat dengan pinjaman rumah turun 510 miliar yuan (US$ 79,8 miliar) tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga adalah alasan terbesar untuk pembekuan pasar secara keseluruhan," kata Zhang Dawei, kepala analis agen properti Centaline, dikutip reuters, Rabu (20/10/2021).
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga rumah baru China tumbuh 3,8% pada bulan September. Realisasi pertumbuhan terlambat dalam sembilan bulan, berkurang dari kenaikan 4,2% pada bulan Agustus.
Kekhawatiran yang bertambah tentang sektor ini adalah masalah utang China Evergrande (3333.HK), pengembang terbesar kedua di negara itu, yang berebut untuk mengumpulkan dana untuk membayar banyak pemberi pinjaman dan pemasoknya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei BI: Harga Rumah Naik, Penjualan Turun!
