Jadi Yang Tertinggi, Investasi Dorong Pemulihan Ekonomi Jabar
Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Jawa Barat mencatat investasi hingga semester I-2021 mencapai Rp 27 triliun atau menyumbang 24,88% dalam investasi nasional. Hingga pertengahan tahun, realisasi investasi Jabar merupakan yang tertinggi secara nasional mencapai Rp 72,50 triliun bersumber dari PMA 61,06% dan PMDN 38,94%.
"Masih tingginya realisasi investasi Jawa Barat di tengah pandemi didukung setidaknya oleh tiga hal yakni infrastruktur yang memadai, Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, serta dukungan pemerintah daerah seperti kemudahan perizinan dan promosi investasi salah satunya melalui kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2021," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Jabar Herawanto mengungkapkan kalau ada tiga hal yang menopang investasi di Jabar, Senin (18/10/2021).
Adapun mayoritas investasi dikucurkan untuk sektor perumahan dan kawasan industri, industri otomotif, transportasi, serta konstruksi. Khusus untuk PMA negara asal investor cukup beragam antara lain berasal dari Korea Selatan, Jepang, China, Belanda, dan Singapura.
Bukan cuma itu, Hermanto mengatakan kalau Jabar merupakan daerah yang seksi dalam investasi karena memiliki infrastruktur pendukung yang sangat baik demikian pula dengan SDM yang lebih unggul dari Provinsi lain. Ditambah lagi dengan adanya dukungan Perpres terkait pengembangan kawasan Rebana.
Berdasarkan data produk domestik regional bruto (PDRB) ini mengindikasikan peningkatan investasi memberi daya dorong yang kuat bagi akselerasi pemulihan ekonomi Jabar.
Pada 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat 4%, jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional 6,8 persen. Hal ini didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang relatif lebih baik dibandingkan berbagai provinsi lain di Indonesia.
Infrastruktur menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain kawasan industri, jalan tol, jalur kereta api, bandara, dan pelabuhan yang terus dikembangkan, serta dukungan kebijakan dan berbagai insentif yang memberikan kemudahan bagi investor.
Berdasarkan ICOR tersebut, berinvestasi di Jabar relatif lebih efisien, yakni untuk menambah 1% pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, hanya diperlukan peningkatan investasi sekitar 4%. Efisiensi investasi ini menyebabkan Jawa Barat menjadi kontributor utama investasi nasional.
Adapun WJIS merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia dengan Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang telah dilakukan dan sukses sejak 2019. WJIS 2021 mengusung tema "Navigating Post - Covid World: Investment Growth for Resilient West Java", the 3rd WJIS 2021 dan akan diselenggarakan pada 21-22 Oktober 2021.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada perhelatan promosi investasi tahun ini akan diangkat sejumlah proyek investasi yang siap ditawarkan, termasuk proyek investasi di Jabar bagian selatan sebagai destinasi baru investasi.
(rah/rah)