Internasional

Waduh China 'Ngamuk' & Kutuk AS-Kanada, Ada Apa Xi Jinping?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 18/10/2021 11:55 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China mengutuk aksi Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang mengirimkan armada kapal perangnya ke Selat Taiwan. Beijing menyebut bahwa aksi itu merupakan provokasi yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.

Melalui Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), negeri pimpinan Xi Jinping itu mengatakan bahwa armada tempurnya akan selalu siaga dalam mengawasi gerak-gerik armada AS dan Kanada di wilayah klaimnya itu.


"AS dan Kanada berkolusi untuk memprovokasi dan menimbulkan masalah... sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," katanya sebagaimana dituliskan Reuters, Senin (18/10/2021).

"Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Pasukan teater selalu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi."

Akhir pekan kemarin, militer AS memang mengatakan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Dewey berlayar melalui jalur air sempit yang memisahkan Taiwan dari tetangga raksasanya China, bersama dengan fregat Kanada HMCS Winnipeg. Mereka mengatakan bahwa pelayaran itu merupakan bagian dari misi keterbukaan di wilayah Indo-Pasifik.

"Pelayaran Dewey dan Winnipeg melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," sebut AS.

China sendiri mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri. Beijing telah melakukan misi angkatan udara berulang kali ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama setahun terakhir.

Terbaru, China mengirim sekitar 150 pesawat ke zona itu selama empat hari yang dimulai pada 1 Oktober lalu.

Taiwan sendiri memberikan peringatan besar kepada China setelah insiden itu. Presiden Tsai Ing-Wen menyebut bahwa China akan menanggung konsekuensi yang cukup berat bila terus melakukan hal seperti itu dan Taiwan akan melawan.

"Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman," ujar pernyataan Tsai.

Ketegangan antara Taiwan dan China sendiri telah meningkat sejak Tsai Ing-Wen terpilih sebagai presiden pada tahun 2016. Tsai menolak untuk menerima prinsip satu-China yang membuat Beijing marah.

Meski begitu, Tsai terus menerus mendalami hubungan Taiwan dengan AS. Ini semakin membuat tekanan Beijing terhadap Taiwan semakin masif dilakukan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Asap Kebakaran Hutan Kanada Cemari Udara AS