RI Masih Tekor Dagang Sama Australia dan Thailand

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Jumat, 15/10/2021 17:00 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik mencatat, pada September 2021, neraca dagang Indonesia tekor terhadap tiga negara yaitu Australia, Thailand dan Ukraina.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, defisit terbesar neraca dagang Indonesia terjadi dengan Australian yakni minus US$ 529,7 juta. Kemudian disusul oleh Thailand minus US$ 346,8 juta serta dengan Ukraina minus US$ 247,2 triliun.


"Defisit cukup besar ke Australian di September ini. Ini disebabkan karena bahan bakar mineral, kemudian biji logam dan abu," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021).

Sedangkan dengan Thailand, neraca dagang tekor disebabkan oleh komoditas plastik dan barang dari plastik, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Lalu dengan Ukraina disebabkan oleh komoditas serelia, juga besi baja.

Sementara itu, Indonesia juga mengalami surplus dagang dengan tiga negara utama, yakni Amerika Serikat (AS), India dan Filipina.

Dengan AS, cuan dagang Indonesia sebesar US$ 1,57 miliar. Ini ditopang oleh surplus pakaian dan aksesorinya. Dengan India surplus sebesar US4 718,6 juta yang didorong oleh komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati.

Ketiga, Indonesia surplus dagang ke Filipina dengan nilai mencapai US$ 713,9 juta yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya.

"Jadi kita dengan AS, India, dan Filipina September ini mengalami surplus cukup besar," jelasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta