Internasional

Setelah Inggris, Jerman Kini Jadi Korban Krisis Eropa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
14 October 2021 13:05
Jerman
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis energiĀ Eropa membawa pengaruh bagi sejumlah negara. Setelah sebelumnya krisis berdampak ke Inggris, kali ini krisis energi mempengaruhi Jerman.

Mengutip AFP, pada Kamis (14/10/2021) lima lembaga ekonomi terkemuka negara itu,DIW, Ifo, IfW, IWH, dan RWI, bahkan merevisi perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Jerman. Hal ini disebabkan oleh kemacetan pada rantai pasokan disertai krisis suplai gas.

Permasalahan kiniĀ  mulai dialami industri berat di negara itu. Keduanya telah membuat produksi terhenti di beberapa lokasi yang membuat perakitan barang harus tertunda.

"Apakah itu kayu untuk palet, bahan pengepakan, baja, yang merupakan input penting untuk industri kami, atau chip komputer, semikonduktor, dan lain-lain, bisnis sedang dihadapkan dengan kekurangan," ujar Ralph Wiechers, kepala ekonom di kelompok industri teknik mesin VDMA.

Tak hanya industri berat, otomotif juga mulai mengalami gangguan. Jalur produksi Volkswagen, Opel dan Ford terhenti karena kemacetan bahan baku pembuatan mobil.

Sementara itu BMW dan Mercedes-Benz telah dilaporkan mengirimkan kendaraan dengan komponen yang kurang. Ini merupakan pukulan pada negara berbasis ekspor itu.

Krisis gas sendiri telah mengerek harga bahan bakar itu 14,3% di Eropa. Hal ini membuat Jerman mengalami inflasi tertinggi sejak 1993 dengan persentase sekitar 4,1%.

"Kemacetan pasokan, harga energi yang tinggi dan penghentian produksi di Jerman berpotensi menjadi campuran beracun," menurut ekonom LBBW Jens-Oliver Niklasch.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dihantam Krisis, Jerman Punya Jurus Baru Amankan Harga Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular