
Umroh Dibuka Lagi, Siap-Siap Biaya Bisa Bengkak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon jamaah Indonesia akhirnya bisa kembali melakukan umroh dalam waktu dekat. Hal ini dicapai setelah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi menandatangani nota diplomatik pada 8 Oktober 2021 yang membuka pintu bagi jamaah asal Indonesia untuk masuk ke negara tersebut.
Namun, salah satu pertanyaan yang muncul adalah soal biaya. Sebelum pandemi Covid-19, biaya umroh lebih murah, namun setelah diizinkan pada November tahun lalu, biayanya membengkak karena kebutuhan protokol kesehatan.
"Sebelum pandemi biayanya Rp 20 juta, ketika ujicoba November sampai Februari naik jadi Rp 26 juta. Kita harap Rp 26 juta cukup bisa menjalankan umroh yang aman dengan standar pelayanan minimal," kata Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/10/21).
Demi menekan biaya, Amphuri berharap kebutuhan administrasi diminimalisir, salah satunya dalam hal karantina. Pihaknya kini tengah membangun komunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan satgas Covid agar kebijakan karantina khusus jamaah yang pulang dari tanah suci dikecualikan.
"Jadi nggak perlu di hotel, cukup dengan karantina mandiri, karena jamaah umroh dengan monitoring lengkap, detil dari Kementerian terkait di Saudi juga ketat, pulang PCR kembali. Insya Allah dengan monitor ketat segala macam, mereka confidence dengan kondisi aman dan selamat," ujarnya.
Jika peraturan serupa diterapkan dengan WNA yang akan masuk ke Indonesia maka terasa berat dalam hal biaya. Seperti diketahui, WNA yang masuk ke wilayah Indonesia harus menjalani isolasi mandiri di tempat yang telah ditunjuk.
"Kalau beban karantina timbul biaya-biaya baru yang akan jadi beban mereka. Kita harap bisa dikecualikan tetap karantina tapi mandiri di rumah masing-masing, jadi nggak terbebani biaya. Jangan sampai sudah sabar dua tahun tapi terkendala penambahan biaya akibat prokes karantina dan itu sangat disayangkan. Kita harap mereka bisa berangkat prioritas dengan biaya tambahan yang nggak berlebihan," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jamaah RI Sudah Bisa Umroh, Kapan Waktunya?