
Jamaah RI Sudah Bisa Umroh, Kapan Waktunya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi bakal mengizinkan Warga Negara Indonesia (WNI) untuk pergi umroh. Namun, untuk tanggal pastinya belum bisa dipastikan karena masih dalam tahap pematangan. Namun, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur menyebut tengah mengumpulkan data jamaah.
"Dalam beberapa hari terakhir ada edaran dari Dirjen PHU tentang pengumpulan data, kami dukung kegiatan tersebut karena penting untuk melihat peta berapa jamaah yang tertunda dan statusnya gimana? apa sudah vaksin belum sehingga bisa memprioritaskan jamaah yang sudah terdaftar untuk berangkat," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/10/21).
Bagi jamaah yang akan berangkat umroh, maka perlu menyelesaikan beberapa syarat administrasi, termasuk dalam hal vaksinasi. Walau tidak menutup kemungkinan jumlah jamaah yang akan berangkat berkurang dari yang semestinya umroh pada awal tahun lalu.
"Jemaah tertunda 62 ribu orang dan ada data yang diminta, berapa dari mereka yang membatalkan, itu nggak menutup kemungkinan dengan masa tunggu 2 tahun banyak yang sudah membatalkan juga, walau nggak semua bisa dibatalkan karena banyak dari dana mereka yang sudah dibayar ke pihak 3, misal deposit airlines, deposit hotel, deposit transportasi, dan lain-lain," sebut Firman.
Ia menyebut sudah banyak jamaah yang menghubungi kapan pemberangkatan selanjutnya direncanakan, namun semua masih menunggu kebijakan pasti dari pemerntah. Namun, dapat dipastikan jamaah-jamaah tersebut harus memenuhi kewajiban vaksinasi dulu.
"Masalah vaksinasi, kita masih banyak yang menggunakan Sinovac, Sinopharm dan di Saudi nggak termasuk yang direkomendasikan walau Konsul haji (bilang) bisa dengan tambahan booster, makanya saat ini komunikasi aktif dengan Kemenkes untuk memastikan kesediaan booster untuk calon jamaah yang akan berangkat," sebutnya.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mewajibkan booster vaksin bagi jemaah umroh yang mendapatkan vaksin merek Sinovac.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali dalam sebuah diskusi mengemukakan otoritas kesehatan Saudi memang telah memasukkan merek Sinovac dan Sinopharm sebagai vaksin yang diakui di negara itu.
"Dengan catatan menambah booster satu vaksin yang diakui Arab Saudi," kata Endang, seperti dikutip, Selasa (12/10/2021).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Umroh Dibuka Lagi, Siap-Siap Biaya Bisa Bengkak!