
Dear Rakyat +62, Prokes Mulai Kendor Nih! Kencengin Lagi Yuk

Namun belum saatnya kita mendeklarasikan 'kemerdekaan' dari virus corona. Virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini masih bercokol, belum mau pergi dari Tanah Air. Virus corona siap menerkam begitu kita lengah, abai terhadap protokol kesehatan.
Dalam waktu dekat, risiko itu nyata adanya. Jelang akhir tahun, biasanya terjadi peningkatan mobilitas masyarakat karena musim libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seperti flu, virus corona akan lebih mudah menular ketika terjadi peningkatan intensitas kontak dan interaksi antar-manusia.
"Libur Nataru biasanya ada peningkatan kasus setelah ada acara keagamaan dan libur panjang. Bapak Presiden berpesan siapkan strategi untuk mengantisipasi. Tingkat vakinasi perlu dikejar di wilayah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi. Jadi kalau terjadi gelombang berikutnya, perawatan di rumah sakit bisa ditekan," papar Luhut Binsar Landjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Luhut benar. Belajar dari pengalaman Nataru tahun lalu, terjadi peningkatan kasus pada awal tahun ini.
Pada 8 Januari 2021, untuk kali pertama kasus positif corona di Indonesia menembus 10.000 orang dalam sehari. Rata-rata kasus positif baru pada Januari 2021 adalah 10.810 orang per hari, melonjak 64,01% dari bulan sebelumnya. Ini adalah gelombang pertama serangan Covid-19 di Indonesia.
Gelombang kedua datang pada pertengahan 2021. Lagi-lagi penyebabnya adalah peningkatan mobilitas masyarakat, kali ini jelang Hari Raya Idul Fitri.
Meski pemerintah sudah melarang masyarakat untuk mudik lebaran, tetapi masih banyak yang nekat. Ditambah dengan kehadiran virus corona varian delta (yang jauh lebih mudah menular dari varian sebelumnya), kasus positif terus menanjak hingga mencapai puncaknya pada 15 Juli 2021. Ini yang membuat pemerintah terpaksa menerapkan PPKM Darurat, yang membuat aktivitas ekonomi 'mati suri'.
Halaman Selanjutnya --> Prokes Mulai Kendur Nih...
(aji/aji)