Internasional

Awas 'Tsunami' Kebangkrutan Ancam Inggris, Ada Apa?

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
10 October 2021 10:11
Visitors enjoy the London Eye ride beside The Elizabeth Tower housing the Big Ben bell on a cloudy day in London, Tuesday, Feb. 21, 2017.(AP Photo/Frank Augstein)
Foto: London Eye dan Big Ben di London, Selasa, 21 Februari 2017 (AP Photo/Frank Augstein)

Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan-perusahaan Inggris terancam 'tsunami' kebangkrutan tahun depan. Ini seiring harga gas yang diprediksi terus naik.

Ketua Regulator Energi Ofgem Jonathan Brearley memperingatkan hal itu. Ia menyebut kenaikan harga akan sangat signifikan dan membuat lebih banyak perusahaan gagal.

Kondisi ini, ia nilai belum pernah terjadi sebelumnya untuk pasar energi. Ia mengatakan pelanggan akan menghadapi waktu yang sangat sulit karena kenaikan biaya dan akan berpengaruh pada tagihan.

"Ini terjadi karena volatilitas pasar yang berkelanjutan, kemungkinan lebih banyak pemasok akan keluar dari pasar," kata Brearley.

Dalam ramalam terbaru, harga gas berpotensi mencapai £1.660 (sekitar Rp 32 juta) pada musim panas mendatang. Dilansir dari Independent, perkiraan tersebut sekitar 30% lebih tinggi dari rekor 1.277 poundsterling yang ditetapkan untuk musim dingin 2021-2022, yang dimulai pada awal Oktober, menurut lembaga penelitian Cornwall Insight.

Kenaikan harga gas sudah sejak September berdampak ke Inggris. Ini sendiri dipicu oleh serangkaian faktor, termasuk banyaknya permintaan seiring pembukaan global pasca Covid-19, berkurangnya pasokan dari Rusia dan kenaikan biaya emisi serta belum maksimalnya energi terbarukan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Energi Kian Gawat, Pengusaha Inggris Lantang Menjerit!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular