Mantul! Melancong ke Negara Ini Tak Perlu Dolar, Bisa Rupiah

Novina Puteri Bestari, CNBC Indonesia
09 October 2021 06:51
muhammad sabqi
Attachments
3:47 PM (5 minutes ago)
to redaksi, me

   
Translate message
Turn off for: Indonesian
Barang bukti uang palsu ditunjukkan saat press release pengungkapan kejahatan uang palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 23/10/2021. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pengungkapan tindak pidana ini dilakukan di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Polisi mengamankan uang palsu pecahan Rp 100.000. Selain mata uang rupiah, ada juga ratusan lembar mata uang dolar. Selain uang polisi juga mengamankan sejumlah mesin cetak pencetak uang palsu. Tersangka itu dijerat dengan Pasal 244 KUHP dan atau Pasal 245 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP untuk mata uang asing. Serta pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3), pasal 37 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang jo 55 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pengungkapan kejahatan uang palsu (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus berupaya agar rupiah bisa digunakan di banyak negara dengan bekerja sama dengan sejumlah bank sentral negara lain. Upaya ini terus dilakukan agar QR Indonesia Standard (QRIS) bisa digunakan untuk transaksi lintas batas negara.

Kerja sama tersebut dimulai dengan Bank Sentral Thailand, dengan kerja sama ini, turis Indonesia yang ke Thailand bisa menggunakan ewallet atau mobile banking bermata uang rupiah di Thailand dan sebaliknya.

Jadi turis tinggal scan QR code menggunakan aplikasi dan pembayaran bisa dilakukan. Hal ini memudahkan transaksi kedua negara. Untuk wisatawan hal ini memudahkan karena tak perlu lagi menukarkan uang ke mata uang lokal.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan dengan QRIS cross border ini memungkinkan negara mitra bisa menerima pembayaran dari aplikasi e-wallet di Indonesia.

"Pada tahap ini, pengguna dari Indonesia sekarang dapat menggunakan aplikasi pembayaran seluler mereka untuk memindai Kode QR Thailand, untuk melakukan pembayaran ke merchant di seluruh Thailand," ujar Perry.

Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengungkapkan LCS ini juga bisa digunakan untuk sektor pariwisata.

"Bisa digunakan untuk transaksi ritel di sektor pariwisata. Ini kan berkaitan dengan jasa, sudah diterapkan di Thailand dan Malaysia," kata Doddy.

Dengan LCS ini wisatawan Indonesia yang ke Thailand bisa menggunakan mata uang sendiri untuk bertransaksi, begitupun sebaliknya. Caranya dengan menggunakan QRIS atau QR yang sudah lintas batas negara yang sudah disediakan di toko-toko di negara tersebut.

Doddy mencontohkan, jika dulu wisatawan Indonesia belanja di Malaysia, maka tagihan yang masuk akan menggunakan mata uang lokal Malaysia, dikonversikan ke dolar AS baru konversi ke Rupiah.

Deputi Gubernur BOT Ronadol Numnonda mengungkapkan pentingnya konektivitas sistem pembayaran lintas batas di ASEAN. Dia meyakini QR lintas batas ini akan menjadi alternatif pembayaran ritel yang aman, efisien dan hemat biaya.

"Layanan ini akan membantu bisnis e-commerce selama masa-masa sulit ini dan meletakkan dasar bagi dimulainya kembali arus pariwisata dan bisnis. Lebih penting lagi, hubungan pembayaran lintas batas kami dengan negara terbesar ASEAN akan menjadi katalis utama lainnya dalam mengubah cara warga ASEAN melakukan pembayaran di luar negeri, sehingga berkontribusi pada kemakmuran ekonomi regional dan digitalisasi," jelas dia.

Proyek ini terselenggara berkat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dari kedua negara di bawah pengawasan bersama BI dan BOT. Ini termasuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Asosiasi Bankir Thailand, 13 penyedia QRIS, RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto) - empat operator switching dari Indonesia, National ITMX (NITMX) - operator sistem pembayaran dari Thailand, serta bank ACCD, termasuk Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari Indonesia, dan Bangkok Bank (BBL), Bank Ayudhya (Krungsri), dan CIMB Thai Bank (CIMBT) dari Thailand.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mata Uang Lira Anjlok, Bank Sentral Turki 'Buang' Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular