Internasional

Mengenal Virus Baru yang Menyebar & Menginfeksi Warga Jepang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 October 2021 10:04
People offer prayers on the first business day of the year at the Kanda Myojin shrine, which is known to be frequented by worshippers seeking good luck and prosperous business, in Tokyo, Japan, January 4, 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Tradisi Warga Jepang saat Memulai Kerja di Tahun Baru (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti dari Universitas Hokkaido, Jepang mengidentifikasi sebuah virus baru yang dapat menginfeksi manusia. Ini disebut sebagai virus Yezo, sesuai dengan nama historis prefektur tersebut.

Keberadaan virus ini terungkap setelah seorang pria berusia 41 tahun dirawat tahun 2019. Ia mengeluh demam dan nyeri kaki, setelah digigit kutu saat berjalan di Hutan Hokkaido.

Ia dipulangkan setelah dirawat dua minggu. Namun pada tahun 2020, gejala serupa muncul ke seorang pasien baru setelah digigit hewan yang sama.

Menurut hasil penemuan, virus Yeso menular melalui gigitan kutu. Penyakit yang disebabkan virus ini juga memiliki sejumlah gejala, mulai dari demam, penurunan trombosit sel darah merah dan darah putih.

Peneliti juga menemukan jejak virus Yezo di lima pasien lagi sejak tahun 2014 dengan tanda lain, yakni gejala fungsi hati yang abnormal.

"Setidaknya tujuh orang telah terinfeksi virus baru ini di Jepang," kata ahli virologi Institut Internasional untuk Pengendalian Zoonosis Keita Matsuno dalam pernyataan pers, dikutip Newsweek, melalui Kamis (7/10/2021)

Awalnya analisis genetik virus yang diisolasi dari sampel darah pada kedua pasien menemukan jenis baru orthonairovirus, kelas nairovirus, yang mencakup pathogen seperti demam Krimea-Kongo (CCHF). Demam ini sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan virus.

Untuk menemukan asal virus, para ilmuwan juga telah menyaring sampel hewan liar tahun 2010 dan 2020. Mereka menemukan RNA virus pada tiga spesies kutu di Hokkaido.

"Virus Yezo tampaknya telah menyebar di Hokkaido, dan kemungkinan besar virus tersebut menyebabkan penyakit ketika ditularkan ke manusia dari hewan melalui kutu," kata Matsuno lagi.

Saat ini, memang belum ada kematian dilaporkan terkait virus Yezo. Namun peneliti mengharapkan penelitian dilakukan di seluruh Jepang.

"Semua kasus infeksi virus Yezo yang kami ketahui sejauh ini tidak menyebabkan kematian, tetapi kemungkinan besar penyakit itu ditemukan di luar Hokkaido, jadi kami perlu segera menyelidiki penyebarannya," tambahnya.

Penemuan ini dimuat para peneliti dari Universitas Hokkaido yang kemudian dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Sementara, mengutip Technology Times, dikatakan virus baru ini dekat hubungannya dengan virus Sulina dan virus Tamdy, yang terdeteksi di Rumania dan Uzbekistan. Baru-baru ini virus ini juga disebut menyebabkan kasus demam akut di China.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Virus Baru Menyebar di Jepang, Menginfeksi Manusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular