Ini Kenapa Brompton Sempat Booming Termasuk di Indonesia

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 October 2021 14:10
Pekerja memeriksa sepeda lipat brompton yang dijual di SpinWarriors, Tangerang Selatan, Kamis (15/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Foto: Pekerja memeriksa sepeda lipat brompton yang dijual di SpinWarriors, Tangerang Selatan, Kamis (15/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))

Jakarta, CNBC Indonesia - Brompton merupakan sepeda premium di kelas sepeda lipat. Harganya yang fantastis membuat sepeda ini hanya dimiliki segelintir orang. Namun, untuk mencapai titik tersebut memang tidak mudah, pabrikan asal Inggris itu butuh waktu puluhan tahun.

Dilansir dari situs resminya, Brompton pertama kali lahir pada tahun 1975 di South Kensington, London. Saat itu, pendirinya Andrew Ritchie mulai mendesain sepeda lipat dari flatnya yang menghadap ke Brompton Oratory, sebuah gereja Katolik Roma.

Ternyata nama itu juga yang kemudian menjadi merk sepeda lipatnya hingga kini. Namun, proses awal pembuatannya ini juga tidak mudah, karena Ritchie masih meraba-raba bentuk sepeda terbaik.

"Tahun 1977 Sepeda Brompton pertama cukup kasar tetapi dilipat dengan rapi dan nyaman menjadi paket kecil. Ini adalah langkah maju yang luar biasa dalam desain sepeda lipat," tulis Brompton dari history di situs resminya.

Selama 4 Tahun berselang, Brompton mulai melakukan produksi. Kemudian di tahun 1987, Brompton yang sudah mendapat perhatian publik menerima Best Product Award di Cyclex Event yang berlangsung di Olympia, London. Tidak kalah, di tahun 1995 juga mendapat penghargaan Queen's Award for Export Achievement.

Namun, produksi masifnya makin menjadi-jadi kala pabrik pertama hadir tahun 1988. Pada 2003, Brompton untuk pertama kalinya dikendarai di Kutub Selatan. Lalu tiga tahun kemudian, bertempat di Barcelona, Spanyol digelar Brompton World Championship untuk pertama kalinya.

Ketika nama sepeda ini kian mendunia, Brompton membuka Brompton Junction pertama dibuka di Kobe, Jepang pada 2011. Stasiun Penyewaan Sepeda Brompton pertama dibuka di Guildford.

Dua tahun berselang, Brompton Junction Covent Garden, London resmi buka sekaligus menjadi keenam di seluruh dunia.

Padahal, Brompton hanya memiliki 24 staf yang memproduksi 7.000 sepeda setahun di 2009, sementara pada 2015 memiliki 230 orang untuk menghasilkan 50.000 per tahun. Hasil karyanya dijual ke 44 negara di seluruh dunia dan 80% diekspor.

Kini Brompton kian berkembang dan mencapai puncaknya di Indonesia tahun lalu. Meskipun harganya mencapai puluhan juta, namun tetap diganderungi. Ini tidak lepas dari menjaga kualitas selama hampir 50 tahun atau tepatnya 46 tahun.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Booming Brompton Usai, Dulu Beli Rp50 Juta Laku Rp135 Juta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular