
Ratusan Pengungsi Afghanistan Kabur dari Pangkalan Militer AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sesuatu yang tidak terduga terjadi di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang menampung para pengungsi Afghanistan.
Ratusan dari mereka pergi begitu saja sebelum mendapatkan pemukiman layak dari AS, kata dua sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Reuters, dikutip Sabtu (2/10/2021).
Sekitar 700 orang pergi meninggalkan kamp pengungsian tersebut, dan bahkan bisa lebih tinggi.
Sejak Washington menarik diri setelah 20 tahun dari Afghanistan, banyak pengungsi yang dibawa ke AS dengan status pembebasan bersyarat atas dasar kemanusiaan.
Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak mengomentari angka pengungsi yang pergi, namun mengakui hal tersebut.
Juru bicara mengatakan, banyak dari mereka yang dievakuasi adalah warga negara AS, penduduk tetap, atau telah menyetujui visa imigran khusus, sehingga dapat berangkat dengan cepat.
Namun, pergi lebih awal akan merugikan pengungsi lainnya dan menciptakan masalah hukum di masa depan, mengingat kompleksitas sistem imigrasi AS.
"Ini kaleng cacing raksasa," kata seorang pejabat imigrasi AS yang enggan disebutkan identitasnya.
"Ini dapat menyebabkan masalah status imigrasi yang mengerikan selama bertahun-tahun," imbuhnya.
Sejauh ini, manfaat yang diterima pengungsi lebih terbatas dari yang ditawarkan. Namun, hal tersebut akan berubah menyusul undang-undang yang disahkan oleh Kongres.
Aturan ini akan memberikan para pengungsi Afghanistan bantuan yang lebih luas dari yang biasanya diberikan kepada pengungsi.
"Kita harus melakukan segala daya kita untuk membantu sekutu Afghanistan kita memulai awal yang kuat di rumah baru mereka," kata Senator Demokrat Jeff Merkley dalam sebuah pernyataan.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 20 Tahun di Afghanistan, AS 'Bakar' Uang Rp 32 Ribu Triliun
