
Tak Cuma Singapura, 3 Negara Asia Ini Juga Kena 'Resesi Seks'

Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jepang menyatakan jumlah bayi yang lahir di Negeri Sakura tahun 2020 telah anjlok hingga ke rekor terendah. Banyaknya pasangan yang menunda pernikahan dan memiliki anak di tengah pandemi global menjadi alasannya.
Data Kemenkes Jepang mencatat jumlah kelahiran bayi turun menjadi 840.832 pada 2020, turun 2,8% dari tahun 2019 sebelumnya. Jumlah angka ini juga terendah sejak pencatatan dimulai pada 1899, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Sementara jumlah pernikahan terdaftar di Jepang turun 12,3% tahun 2020 lalu, menjadi 525.490. Ini menjadi angka sebuah jumlah rekor terendah.
Tak hanya itu, tingkat kesuburan Jepang dan jumlah kelahiran yang diharapkan per wanita turun menjadi 1,34%, menjadi jumlah terendah di dunia. Tahun lalu juga Pemerintah Jepang berencana menaikkan angka kelahiran dengan membantu mendanai sistem perjodohan menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Dana proyek ini diperkirakan mencapai hingga 2 miliar yen atau sekitar Rp 272 miliar.