Krisis Energi Biang Kerok, Inflasi Eropa Rekor 13 Tahun

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 October 2021 19:21
uni eropa
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi zona Eropa mencapai level tertinggi pada September 2021. Ini menjadi rekor tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Kenaikan dipicu setelah blok ini tersandung krisis energi.

Data awal dari kantor statistik Eropa Eurostat memaparkan inflasi utama tercatat 3,4% bulan lalu. Ini merupakan level tertinggi sejak September 2008 ketika inflasi mencapai 3,6%.

Kenaikan itu terjadi setelah harga konsumen Jerman naik 4,1% pada September, menjadi level tertinggi dalam hampir 30 tahun terakhir.

Kenaikan didorong oleh lonjakan harga energi, sehingga memperdalam kekhawatiran di antara para pembuat kebijakan. Harga gas bulan depan di pusat TTF Belanda, patokan Eropa, telah meningkat hampir 400% sejak awal tahun.

Terlebih lagi, rekor harga energi ini diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Para analis energi memperingatkan kegugupan pasar kemungkinan akan bertahan sepanjang musim dingin.

Namun para bankir sentral berpendapat bahwa lonjakan inflasi baru-baru ini bersifat "sementara" dan bahwa tekanan harga akan mereda pada tahun 2022.

"Kami telah merevisi banyak proyeksi kami dalam tiga kuartal terakhir. Hal-hal telah meningkat lebih cepat dan itu benar untuk pertumbuhan, itu benar untuk inflasi, dan itu benar untuk pekerjaan," kata Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, dikutip dari CNBC International, Jumat (1/10/2021).

"Jadi, di satu sisi ini adalah paket kabar baik karena itu berarti ekonomi kita merespons," tambahnya.

Namun, Lagarde menambahkan bahwa tekanan harga energi kemungkinan akan bertahan lebih lama dari faktor inflasi lainnya, terutama gangguan dalam rantai pasokan.

"Energi akan menjadi masalah yang mungkin akan tinggal bersama kita lebih lama. Karena kita juga sedang bertransisi dari sumber energi yang didorong oleh industri fosil," kata Lagarde.

Sebelumnya Prancis menjadi negara terbaru yang meningkatkan langkah-langkah untuk mengurangi biaya bagi konsumen. Perdana Menteri Jean Castex mengatakan pada Kamis bahwa pemerintah akan memblokir kenaikan harga gas alam serta kenaikan tarif listrik.

Namun, sebelum langkah-langkah ini diterapkan, harga gas akan naik 12,6% untuk konsumen Prancis pada hari Jumat. Selain itu Italia, Yunani dan Spanyol juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kenaikan harga.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Krisis Energi Eropa Makin Serius, Warga Borong Obor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular