
Pertamina Butuh Rp 43 T Tingkatkan Produksi Minyak Blok Rokan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memperkirakan akan membutuhkan investasi hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun sampai 2025 untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di blok terbesar kedua di Indonesia, Blok Rokan, Riau.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, Budiman Parhusip, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/09/2021).
"Dalam lima tahun ke depan ini kami butuh investasi US$ 3 billion untuk bisa meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan bisa menjadi 225.000 barel per hari (bph) pada 2025," paparnya.
Dia memaparkan, pada Agustus 2021 saat awal pengambilalihan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia, produksi minyak di Blok Rokan sempat turun menjadi sekitar 159 ribu barel per hari (bph), lalu September ini sekitar 158 ribu bph. Namun mulai Oktober hingga akhir tahun ini menurutnya produksi ditargetkan naik menjadi 163 ribu bph pada Oktober dan November, lalu naik lagi menjadi 167 ribu bph pada Desember 2021.
"Pemboran saat ini sangat masif, saat ini ada 15 rig, lalu akan ditambah menjadi 17 rig beroperasi pada November 2021. Tapi kami tetap kedepankan HSSE. Semua rencana berjalan baik, sehingga target 161 sumur di akhir 2021 bisa dicapai dan bisa produksi 167 ribu bph," tuturnya.
Dia pun menjelaskan rencana pengeboran per tahun hingga 2025:
1. 2021
Total pengeboran 161 sumur pengembangan, naik dari rencana awal 44 sumur. Direncanakan penambahan rig menjadi 17 rig dari awalnya 9 rig. Selain itu, juga dilakukan penambahan sumur workover dan well service rig dari 25 menjadi 29 rig. Produksi pada Desember 2021 bisa mencapai 167 ribu bph.
2. 2022
Total pengeboran 500 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi. Direncanakan penambahan rig pengeboran menjadi 20 rig dari target tahun ini 17 rig. Selain itu, juga dilakukan penambahan sumur workover dan well service rig dari 29 menjadi 35 rig. Produksi pada 2022 ditargetkan bisa mencapai di atas 170 ribu bph.
3. 2023
Total pengeboran 500 sumur pengembangan dan 4 sumur eksplorasi. Direncanakan dilakukan pengembangan lapangan-lapangan dengan injeksi air (waterflood) baru (2023-2025) dan pengembangan area dengan injeksi uap (steamflood) Area 14 Duri (2023-2024). Produksi pada 2023 ditargetkan bisa mencapai di atas 200 ribu bph.
4. 2024
Total pengeboran 400 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi. Direncanakan dilakukan pengembangan lapangan-lapangan dengan injeksi air (waterflood) baru (2023-2025) dan pengembangan area dengan injeksi uap (steamflood) Area 14 Duri (2023-2024). Produksi pada 2024 ditargetkan bisa mencapai di atas 200 ribu bph.
5. 2025
Total pengeboran 400 sumur pengembangan dan 3 sumur eksplorasi. Direncanakan dilakukan pengembangan lapangan-lapangan dengan injeksi air (waterflood) baru (2023-2025) dan pengembangan lapangan dengan injeksi uap (steamflood) baru (Kulin Stage-1) dan inisiasi program Chemical EOR (CEOR). Produksi pada 2025 ditargetkan bisa mencapai sekitar 225 ribu bph.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Penyumbang Produksi Minyak Terbesar di RI, Begini Jurus PHR
