Internasional

Fakta-fakta Covid-19 Singapura: 'Meledak' Terus, Melebihi RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 29/09/2021 09:05 WIB
Foto: Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan infeksi Covid-19 di Singapura terus terjadi. Pada Selasa (28/9/2021), negeri kota mencatat kasus harian baru di atas 2 ribu, persisnya2.236 kasus dengan lima kematian tambahan.

Jumlah ini melebihi infeksi harian baru Indonesia kemarin. Di hari yang sama, RI mencatat 2.057 kasus baru meski angka kematian masih tinggi 124.


Mengutip data Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), kasus lokal tercatat sebanyak 2.226, terdiri dari 1.711 komunitas dan 515 asrama. MOH juga mencatat ada 10 kasus impor.

Lalu apa saja fakta-fakta yang meliputi penambahan kasus ini? Berikut ulasannya:

1. Kondisi pasien dan yang meninggal dunia

Dari 2.236 kasus itu, sebanyak 1.325 kasus disebut tidak membutuhkan perawatan ke rumah sakit. "Semua dalam keadaan baik dan tengah diobservasi," kata MOH lagi, dikutip Rabu (30/9/2021).

Sementara ada 209 kasus yang membutuhkan bantuan oksigen. Sebanyak 30 kasus dalam kondisi kritis di ICU.

Untuk korban meninggal dunia,semua kasus meninggal ditegaskan MOH terkait warga yang belum divaksin. Mereka adalah pria berumur, 69, 73, 74 dan 79 sementara satu orang wanita berumur 77 tahun.

2. Sudah diprediksi

Kenaikan kasus hingga 2.000 per hari sudah diprediksi pemerintah Singapura di awal September. Pasalnya tingkat reproduksi virus (R) di negeri itu tinggi.

"Segera, kita akan mencapai 1.000 kasus baru sehari, dan dalam waktu beberapa minggu, kita mungkin akan mencapai 2.000 kasus baru sehari," kata Menteri Keuangan dan ketua bersama gugus tugas Lawrence Wong beberapa pekan lalu.

3. Dimotori Varian Delta

Kenaikan yang masih cukup tajam terjadi ini dialamatkan pada perkembangan Varian Delta di negara itu. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pekan lalu menyebut bahwa penyebaran Varian Delta jauh diatas prediksi mereka.

"Itu ditularkan melalui komunitas dan peningkatan kasus harian jauh lebih cepat dari yang kami harapkan. Penyebaran ini terjadi sebelum rencana kami sepenuhnya diimplementasikan dan sebelum sistem dukungan kami sepenuhnya ada," kata Ong pada konferensi pers, Jumat lalu dikutip Channel News Asia.

4. Mulai kewalahan

Ledakan infeksi ini sendiri membuat respon Covid-19 di negara itu cukup kewalahan. Hal ini terlihat dari penanganan pasien positif yang melakukan karantina di rumah, dimana banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan langsung sejak mengumumkan kasus positif.

"Lonjakan kasus telah menyebabkan penundaan dan kami meminta kesabaran dan pengertian Anda. Kami merampingkan operasi kami dan akan menghubungi Anda sesegera mungkin," kata pernyataan resmi MOH.

5. Perketat mobilitas publik

Untuk menekan angka infeksi, otoritas berwenang juga mengambil peraturan pengetatan mobilitas publik yang mulai berlaku pada Senin (27/9/2021).Peraturan itu sendiri mengatur pembatasan pengunjung di tempat-tempat publik seperti sekolah, perkantoran, restoran, dan kunjungan ke kediaman.

"Meskipun melakukan hal itu mungkin tidak segera mengurangi jumlah infeksi baru setiap hari, itu akan memungkinkan kita untuk memperlambat penyebaran dan menghindari beban petugas kesehatan kita," ujarWakil ketua gugus tugas multi-kementerian Covid-19 Gan Kim Yong.

Untuk sekolah di kelompok usia 12 tahun ke bawah, pertemuan tatap muka ditiadakan. Untuk usia 12 tahun ke atas, diizinkan dengan kapasitas minimum meski pemerintah tetap menganjurkan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online.

Kemudian, di perkantoran, pejabat berwenang mengimbau agar sebisa mungkin kegiatan dilakukan secara online. Apabila diharuskan untuk bekerja, masyarakat diminta melakukan tes Covid-19 sebelum masuk kerja.

Untuk restoran, pemerintah mengizinkan maksimal dua orang yang telah divaksinasi untuk satu meja. Namun di tempat makan yang berbentuk food court, diizinkan maksimal dua orang semeja tanpa syarat perlu divaksin.

Selanjutnya, untuk kunjungan ke kediaman, otoritas hanya mengizinkan satu kali penerimaan kunjungan dalam satu hari. Dalam kunjungan itu, maksimal hanya dua tamu yang diizinkan.

6. Total Kasus

Mengutip Worldometers, hingga Rabu (30/9/2021), ada 15.469 kasus Covid-19 aktif di Singapura. Dari awal pandemi, Singapura mencatat ada 91.775 warga terinfeksi Covid-19 dan 85 kematian.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan