
Fakta-fakta Krisis di Inggris, Makin Menjalar Kemana-mana

3. Defisit supir truk
Di saat harga gas naik, Inggris juga mengalami gangguan distribusi. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya jumlah supir truk di negara itu akibat peraturan imigrasi yang semakin ketat pasca Brexit.
Hal ini membuat supir truk yang kebanyakan merupakan imigran, harus segera pulang ke negaranya. Ini membuat pengiriman menjadi terhambat.
Beberapa pengusaha memutar otak untuk itu. Mereka bahkan memberikan insentif agar ada lebih banyak yang mengambil pekerjaan tersebut.
Bahkan ada yang menawarkan gaji 70.000 poundsterling atau US$ 95.750 per tahun, setara Rp 1,36 miliar (kurs Rp 14.200). Selain itu, ada pula bonus untuk bergabung senilai 2.000 poundsterling.
4. Hidupkan lagi batu bara
Dengan adanya krisis gas ini, London akhirnya memilih untuk kembali menggunakan batu bara. Hal ini diakui perusahaan pembangkit listrik, Drax, yang memiliki PLTU terbesar di negara itu.
"Fasilitas ini (PLTU) telah memenuhi peran penting dalam menjaga lampu warga agar tetap menyala saat sistem energy berada di bawah tekanan yang cukup besar," kata Drax dalam sebuah pernyataan ke AFP.
[Gambas:Video CNBC]
