Internasional

Heboh! Taliban Gantung Mayat Warga Afghanistan di Depan Umum

sef, CNBC Indonesia
27 September 2021 07:30
AFGHANISTAN-CONFLICT/
Foto: via REUTERS/WANA NEWS AGENCY

Jakarta, CNBC Indonesia - Taliban dilaporkan menggantung mayat warga di depan umum. Ini terjadi di kota Herat, Afghanistan bagian barat.

Laporan Reuters menyebut, pihak berwenang membunuh empat orang warga yang diduga melakukan penculikan dan menggantung tubuh mereka agar mencegah orang lain melakukan hal serupa. Mereka terbunuh dalam baku tembak dengan aparat.

"Orang-orang itu menculik seorang pengusaha lokal dan putranya dan bermaksud membawa mereka ke luar kota, ketika mereka terlihat oleh patroli yang mendirikan pos-pos pemeriksaan di sekitar kota," kata Wakil Gubernur Herat, Sher Ahmad Ammar, dikutip Minggu (26/9/2021).

"Jenazah mereka dibawa ke alun-alun dan digantung di kota sebagai pelajaran bagi para penculik lainnya."

SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB    A dead body of a man hung by the Taliban from a crane is seen in the main square of Herat city in Afghanistan September 25, 2021.REUTERS/Stringer  NO RESALES. NO ARCHIVEFoto: Mayat seorang pria digantung diatas derek oleh taliban di alun-alun utama kota Herat di Afghanistan (25/9/2021). (REUTERS/Stringer)
SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB A dead body of a man hung by the Taliban from a crane is seen in the main square of Herat city in Afghanistan September 25, 2021.REUTERS/Stringer NO RESALES. NO ARCHIVE

Seorang sanksi mata mengatakan pengumuman memang datang di alun-alun kota. Disebutkan bagaimana otoritas meminta perhatian orang-orang.

"Ketika saya melangkah maju, saya melihat mereka membawa mayat di truk pickup, kemudian mereka menggantungnya di derek," kata warga Mohammad Nazir.

Sementara itu, rekaman mayat berlumur darah juga viral di media sosial. Ada catatan yang dipanjang bertuliskan "Ini adalah hukuman untuk penculikan".

Halaman 2>>

Sementara itu, salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi menyebut potong tangan dan hukuman mati akan berlaku lagi di Afghanistan. Meskipun demikian, eksekusi itu tidak akan dilakukan di hadapan umum.

Sejak Taliban merebut Kabul tanggal 15 Agsutus lalu dan menguasai negara, warga Afghanistan dan dunia mengamati apakah mereka akan menerapkan lagi aturan yang pernah diterapkan pada akhir 1990an. Turabi pernah menjabat sebagai menteri kehakiman selama pemerintahan Taliban sebelumnya.

Saat itu, dunia mengecam hukuman Taliban yang dilakukan di stadion olahraga atau halaman masjid dan dihadiri ratusan pria. Eksekuti mati biasanya menggunakan satu tembakan ke kepala dilakukan keluarga korban, yang juga memiliki piihan menerima 'uang darah' dan membiarkan pelakunya hidup.

Untuk pencuri dilakukan hukuman pemotongan tangan. Sementara perampokan di jalan maka tangan dan kaki pelaku dipotong.

"Pemotongan tangan diperlukan untuk keamanan," kata Turabi, dikutip dari Indiatvnews, Minggu (26/9/2021).

Dia menambahkan, hukuman itu memiliki efek jera dan saat ini kabinet sedang mempelajari apakah akan melakukan hukuman di depan umum dan akan 'mengembangkan kebijakan'.

Sementara itu, dia juga mengomentari soal kemarahan eksekusi Taliban di masa lalu. Turabi juga memperingatkan dunia agar tidak ikut campur dengan penguasa baru di Afghanistan.

"Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, namun kami tidak pernah mengatakan apapun mengenai aturan dan hukuman mereka," katanya kepada Associated Press (AP).

"Tidak ada yang akan memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan akan membuat aturan dari Alquran," lanjutnya.

Washington mengecam komentar Turabi tentang hukuman itu. AS mengatakan pengakuan dunia pada pemerintah yang dipimpin Taliban di Kabul, akan bergantung pada penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular