
RI Amankan 273 Juta Dosis Vaksin Covid, 215 Juta dari China

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kembali menerima kedatangan 2 juta vaksin Sinovac, Jumat (24/9/2021). Pemerintah China dan Sinovac Biotech Ltd masing-masing memberikan 1 juta dosis vaksin pada pengiriman tahap ke-78 dan 79.
"Hari ini telah tiba 1 juta dosis vaksin Sinovac, bantuan pemerintah RRT. Hari ini juga tiba 1 juta dosis vaksin bantuan perusahaan vaksin Sinovac yang diberikan secara gratis," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi dalam konferensi pers virtual.
Bukan hanya itu, Retno juga mengatakan Indonesia telah menerima 200 ribu dosis vaksin jadi Sinopharm dari Red Cross Society China. Pengiriman dilakukan Selasa (21/9/2021).
"Saya sampaikan terima kasih atas dukungan vaksin yang diberikan baik dari pemerintah RRT maupun perusahaan Sinovac dan juga Red Cross Society China," ujarnya lagi.
Dengan pengiriman terbaru ini, total jumlah vaksin yang sudah hadir di RI dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi mencapai 273.639.790 dosis. Dari total tersebut, 215 juta dosis vaksin yang diekspor ke Indonesia berasal dari Sinovac dan Sinopharm.
Di kesempatan yang sama, Retno juga menyampaikan keprihatinan terkait kesenjangan akses vaksin Covid-19 di dunia. Faktanya, lebih 6 miliar dosis vaksin yang disuntikkan di seluruh dunia, 80% di antaranya berada di negara-negara berpenghasilan tinggi dan di atas menengah.
"Presiden mengatakan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika kita dapat mengatasi pandemi bersama. Dan pandemi hanya akan dapat diatasi jika kita dapat mempersempit ketimpangan akses terhadap vaksin," katanya mengutip pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Pesan yang sama juga disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT Global Summit to End Covid-19 Pandemi Rabu (22/9/2021) lalu. Dalam konferensi tersebut, Presiden mengatakan ketimpangan vaksin antara negara harus diatasi melalui COVAX Facility, kerja sama dose-sharing, dan peningkatan akses yang merata terhadap vaksin.
"Politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Solidaritas dan kerjasama merupakan kunci untuk dunia keluar dari pandemi, pulih bersama," tegas Retno lagi.
"Mesin diplomasi kita terus bekerja menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk agar kebutuhan vaksin kita tercukupi."
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinovac Buat Vaksin Yang Ampuh Lawan Omicron