Harta Karun RI Harganya Naik RIbuan Persen, Kas Negara Cuan!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Kamis, 23/09/2021 10:55 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA edisi September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ketiban untung dari lonjakan harga komoditas. Lihat saja realisasi bea keluar (BK) hingga Agustus 2021 naik 1056,72%.

"BK terutama karena komoditas-komoditas. Kenaikan bahkan capai 1056,72%," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021)


Komoditas dengan sumbangan terbesar adalah minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang tumbuh 3.163%.

"Ini karena BK lebih besar di tahun 2021 karena harga referensi CPO meningkat," jelasnya.

BK komoditas mineral tumbuh 118%. Dipengaruhi oleh peningkatan volume ekspor dan harga tembaga.

Secara keseluruhan penerimaan bea cukai hingga Agustus 2021 adalah Rp 158 triliun (tumbuh 30,4%) atau 73,5% dari target APBN. Selain BK, penerimaan bea masuk tumbuh 111,8% dan cukai tumbuh 17,7%.

Harga komoditas juga mempengaruhi penerimaan negara bukan pajak yang mencapai Rp 277,7 triiiun, khususnya penerimaan SDA migas yang tumbuh 8,7%, dan SDA non migas tumbuh 72,2% serta pendapatan BLU tumbuh 94,9%.

"Ini dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas seperti harga batubara, nikel, emas, perak, tembaga dan timah," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil