Cerita Krisis Srilanka: Pangan Langka, Cari Utang Kiri-Kanan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 22/09/2021 18:35 WIB
Foto: Infografis/ 10 Negara Di Dunia Dengan Cadangan Devisa Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia - Srilanka tengah mengalami krisis mata uang akut. Negara tersebut mencari bantuan pinjaman darurat US$ 100 juta atau lebih dari Rp 1,4 triliun dari Bank Dunia, untuk membeli vaksin Covid-19.

Di negara ini, pandemi Covid-19 telah mengambil 12.000 nyawa dan menginfeksi lebih dari setengah juta warga. Lebih tragis lagi, Srilanka saat ini tengah menderita kekurangan pasokan pangan, karena pasokan uang tunai yang kurang.

Pemerintah negara ini menyatakan, menjamin persetujuan kepada Menteri Kesehatannya untuk mendapatkan pinjaman yang relevan dari pihak internasional. Pernyataan pemerintah itu menyatakan, Bank Dunia memberikan indikasi untuk memberikan utang guna pembelian 14 juta dosis vaksin Pfizer, dan juga pembiayaan penyuntikan vaksin.


Dilansir dari AFP, Rabu (22/9/2021), saat ini sudah 21 juta warga Srilanka yang mendapatkan suntikan dua dosis vaksin, mayoritas vaksin China. Para ahli medis mengatakan, jumlah kematian di Srilanka lebih banyak dari data yang dikeluarkan pemerintah.

Ekonomi negara ini didorong oleh sektor pariwisata yang terhantam karena pandemi. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Srilanka negatif 3,6%.

Presiden Srilanka, Gotabaya Rajapaksa, mendeklarasikan status darurat nasional pada 31 Agustus 2021. Negara ini kekurangan pasokan pangan, mayoritas bank di sana kehabisan stok dolar AS untuk membiayai impor pangan.

Bantuan likuiditas dari IMF ditolak negara ini. Alasannya, IMF menurut Gubernur Bank Sentral Srilanka, Ajith Cabraal, akan meminta negara ini untuk melemahkan mata uangnya. Syarat ini tidak bisa diterima oleh pemerintah Srilanka.

Jumlah cadangan devisa Srilanka per Agustus 2021 adalah US$ 3,55 miliar. Sementara negara harus membayar utang luar negeri US$ 2 miliar sebelum akhir tahun.

Partai oposisi di parlemen meminta pemerintah menerima bantuan uang dari IMF untuk mencegah gagal bayar utang.

Pemerintah Srilanka menaikkan batas utang menjadi US$ 2 miliar, sehingga bisa membiayai pengeluaran negara.


(wed/wed)
Saksikan video di bawah ini:

Video:: Badai PHK Guncang Pabrik Motor Listrik RI