Gawat! Covid AS Naik 30% Sehari, Kematian Hampir 2 Ribu
Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan kenaikan yang signifikan. Selasa (21/9/2021), Negeri Paman Sam melaporkan 120.579 infeksi harian tambahan dalam 24 jam.
Ini merupakan kenaikan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan hari sebelumnya, mencapai 30%. Senin (20/9/2021), AS melaporkan 91.994 kasus harian baru.
Sementara itu, angka kematian juga semakin mengkhawatirkan. Di hari yang sama, tambahan kasus meninggal karena Covid-19 di AS hampir menembus 2 ribu orang.
Otoritas mencatat ada 1.927 kematian dalam 24 jam. Ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada hari sebelumnya yang berada di kisaran 838 kasus.
Sebagian besar yang meninggal dan dirawat di rumah sakit tidak divaksinasi. Banyak dari mereka merupakan ibu hamil.
"Ini menghancurkan," kata seorang dokter di Kansas City Missouri, Dr Dena Hubbard, dikutip Associated Press, Rabu (22/9/2021).
"Ada risiko yang sangat nyata. Anda akan berakhir di rumah sakit atau di halaman obituari. Jangan mau menjadi bagian dari statistic (kematian), ketika ada alternatif ... vaksin," kata Kepala Petugas Medis Ohio, dikutip dari laman yang sama.
Secara statistik angka kematian ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2021. Namun masih rendah dibanding Desember 2020, di mana AS mencatat 3.000 kematian akibat Covid-19 sehari.
Di AS, hampir 64% populasi telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Namun rata-rata kematian, mengacu ke data Universitas Johns Hopkins, telah naik 40% selama dua minggu terakhir dari 1.387 ke 1.947.
Saat ini, hotspot Covid-19 AS berada di bagian selatan negara itu. Wilayah itu merupakan kantong-kantong anti vaksin.
Presiden Joe Biden sempat emosi dan meminta agar kelompok yang menolak vaksin itu sadar akan hasil-hasil penelitian ilmiah. Ia mengatakan vaksin terbukti aman dan terjamin.
"Apa lagi yang harus ditunggu? Apa lagi yang perlu Anda lihat? Kami telah membuat vaksinasi gratis, aman dan nyaman. Vaksin memiliki persetujuan FDA, lebih dari 200 juta orang Amerika mendapatkan setidaknya satu suntikan," kata Biden awal September lalu.
"Kami sudah bersabar, tetapi kesabaran kami menipis, dan penolakan itu merugikan kami semua. jadi tolong lakukan hal yang benar."
Dengan kondisi seperti ini, AS tetap berada di posisi pertama negara yang menemukan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Negara Paman Sam tu mencatatkan 43,4 juta infeksi yang diiringi 696 ribu kematian.
(sef/sef)