
Kronologi Listrik Padam di Depok, Hampir 1.000 Gardu Mati!

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan deras disertai angin kencang melanda Depok, Jawa Barat (Jabar) kemarin, Selasa (21/09/2021). Akibat hujan deras ini, sebagian listrik di Depok padam, bahkan hampir 1.000 gardu mati.
Hal tersebut disampaikan oleh Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Jabar Iwan Ridwan. Kepada CNBC Indonesia, Iwan pun membeberkan kronologi padamnya listrik di wilayah Depok kemarin.
Dia mengatakan ketika hujan dimulai pada pukul 17.00 WIB kemarin, Selasa (21/09/2021), kemudian pada pukul 19.00 WIB telah didata sebanyak 622 gardu terdampak, di mana 303 di antaranya masih nyala dan sianya 319 gardu tidak bisa dioperasikan.
Lalu pada pukul 22.30 WIB, jumlah gardu yang terdampak pun bertambah menjadi 975 gardu. Secara rinci, dari 975 gardu yang terdampak tersebut, 916 gardu bisa nyala dan sisanya 59 gardu belum bisa dioperasikan.
Upaya menyalakan kembali listrik Depok terus dilakukan hingga pukul 02.00 WIB dini hari tadi, Rabu (22/09/2021) semua gardu sudah bisa normal kembali.
"Pukul 22.30 WIB yang terdampak nambah 975 gardu, tapi sudah nyala 916, sehingga pukul 22.30 belum operasi 59 gardu. Tapi teman-teman di lokasi terus berusaha, pada pukul 02.00 dini hari sudah normal 975 gardu," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/09/2021).
Dia menjelaskan, ada beberapa penyebab dari matinya gardu ini, salah satunya yaitu karena tertimpa pohon. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika melihat pepohonan yang sudah menyentuh jaringan listrik agar melaporkan ke PLN. Dengan demikian, selanjutnya akan dilakukan pemangkasan.
Dia mengatakan, jarak aman dari ujung pohon minimal tiga meter, sehingga saat ada pohon yang misalnya patah, tidak menyentuh jaringan.
"Kemudian juga dirikan bangunan harus hati-hati pada jaringan di sekitar," ujarnya.
Namun demikian, menurutnya kendala dalam menyalakan listrik kembali di Depok tidak signifikan. Petugas PLN di lapangan hanya butuh 6-7 jam untuk menyelesaikan masalah di lapangan.
"Semua nyala pukul 02.00, relatif gak signifikan. Beda dengan seandainya longsor, banjir bandang, sehingga kesulitan, itu kan material longsor," lanjutnya.
Selain karena pohon tumbang, jaringan listrik juga dimatikan karena ada material kanopi yang terbang saking kencangnya angin. Akibatnya, sambungan dan tiang listrik patah untuk tegangan menengah.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Klaim Pemadaman Listrik Sampai Maret Berkurang, Benarkah?
