
Ramai Obral Kos-kosan dari Jakarta hingga Jogja!

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena kos-kosan dijual kini terjadi. Bukan hanya di wilayah kampus seperti Universitas Indonesia (UI), Depok atau Bina Nusantara (Binus) Jakarta, ini juga terjadi di pusat ekonomi ibu kota perti kawasan Setiabudi.
Tidak sedikit pemilik kos yang menawarkan harga murah, bahkan hanya menghitung harga tanahnya. Beberapa menjual rumah dan kosan dengan satu paket.
Sebagaimana dilihat CNBC Indonesia di situs properti dotproperty.id, pemilik menjelaskan bahwa rumah lama yang terdiri 1 lantai dibangun 1967 dan rumah baru terdiri 2 lantai dibangun tahun 2010. Luas tanahnya mencapai 780m2 dan luas bangunan 700m2.
"Dijual rumah lama hitung tanah + rumah kost 30 pintu di Menteng Wadas Setia Budi Jakarta Selatan lokasi strategis dekat stasiun manggarai," tulis penjual dilansir dari situs itu, Senin (20/9/2021).
"Rumah kosan ini terdiri dari 30 Kamar Tidur dan 30 Kamar Mandi, 25 diantaranya ber-AC sementara lainnya nonAC. Tersedia juga 8 carport mobil. Pemilik menginginkan harga Rp 19 miliar."
Sementara itu dilansir dari situs jual beli properti 99.co, ada juga rumah dengan harga yang jauh lebih murah yakni Rp 6,5 miliar dengan sertifikat hak milik. Namun, investor harus siap untuk merombak atau membangun ulang untuk membuatnya menjadi kos-kosan.
"Rumah Tua Hitung Tanah Setiabudi cocok bangun kost. Harga Per Meter Rp34.759.358/m², luas tanah 187m²," tulis penjual.
Namun, bagi anda yang memiliki kocek lebih pilihannya bisa mengarah pada rumah lebih besar, yakni luas tanah mencapai 1670m2 dan luas bangunan 2000m2 di Kuningan. Total kamarnya ada 50 dengan harga Sewa Rp 2 juta - Rp 3,5 juta/bulan.
Harganya lebih tinggi yakni mencapai Rp 58,45 miliar. Namun sayangnya statusnya Hak Guna Bangunan (HGB).
"Kosan beserta Rumah (hitung tanah) di Karet Kuningan, Setiabudi JakSel. Lokasi dekat dengan jalan Sudirman & dr. Satrio. Income bersih min.100jt/bln. Parkir 20 mobil. Harga Jual Rp 35 juta/meter nego," tulis penjual.
Sebelumnya, obral kos terjadi di Depok, Jawa Barat. Pandemi membuat mahasiswa ramai meninggalkan kos-kosan karena kuliah online.
Pemilik kosan yang akan menjual aset propertinya tersebar di setiap sudut di sekitar kampus, mulai dari bagian belakang seperti Kukusan Teknik dan Kukusan Kelurahan. Ini juga terjadi di bagian depan kampus, yakni Beji kemudian di Jalan Margonda Raya seperti Gg. Kober, bahkan hingga area Kelapa Dua.
Di Kukusan Teknik, terdapat sebuah kosan dengan luas tanah 130m2 dan luas bangunan 250m2 dengan harga sewa per kamar Rp 600 ribu. Namun, pemilik juga mencantumkan minusnya yakni tidak ada carport mobil.
"Sewa terisi 4 pintu karena pandemi. Sebelum pandemi selalu terisi sebagian kamar. Ada yang perlu renovasi karena lama tak dihuni. Harga Rp 1,3 miliar," tulis penjual.
Masih di area yang sama, tepatnya di Jl. Carita Kukusan, Kec Beji, Kota Depok, terdapat kosan dijual dengan jumlah kamar sebanyak 6 kamar serta Luas tanah mencapai 200 m2 dan luas bangunan 116 m2. Nampaknya pemilik ingin segera melepas asetnya dan siap menurunkan harganya cukup jauh.
"Rp 1,5 miliar, kosan dijual cepat BU (butuh uang) di Depok nego sampai deal," tulis penjual.
Halaman 2>>