
Saat Elon Musk Puji Mobil Listrik Buatan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Peta persaiangan produsen mobil listrik global tampaknya bakal semakin semarak. Meskipun berpotensi menjadi pesaing Tesla, baru-baru ini, Elon Musk melontarkan pujian terhadap produsen kendaraan listrik asal China.
Orang nomor satu di Tesla itu bahkan menyebut, para produsen mobil listrik di China sebagai perusahaan paling kompetitif di dunia.
"Saya sangat menghormati banyak pembuat mobil China yang mendorong teknologi (EV) ini," kata Musk dalam pernyataannya di sesi dialog Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia di Provinsi Hainan, China, dilansi CNBC International, Minggu (19/9/2021).
Musk memuji Negeri Tirai Bambu lantaran negara tersebut sangat memiliki andil penting bagi perusahaan mobil listrik yang didirikannya, Tesla.
Pasalnya, sampai dengan Agustus Tesla sudah menjual sebanyak 44.264 kendaraan listrik yang diproduksi di China, termasuk 31.379 untuk ekspor. Angka Itu meningkat dari penjualan pada Juli sebanyak 32.968 kendaraan dan Juni sebanyak 33.155 unit yang terjual.
Menurut Elon, perusahaan otomotif asal China sudah mampu menciptakan perangkat lunak untuk kendaraan yang berkualitas. Salah satu pesaing pembuat mobil listrik Tesla di China ialah perusahaan seperti Nio dan Xpeng.
Perusahaan ini mendirikan pabrik besar di Shanghai pada tahun 2019 dan dipandang sebagai contoh dari upaya Beijing untuk menunjukkan bahwa mereka mengizinkan lebih banyak bisnis asing masuk ke pasarnya yang relatif tertutup.
Namun, belakangan ini, Tesla sering diterpa kabar kurang menyenangkan yang mempengaruhi reputasinya di China. Salah satu kasus yang terkenal terjadi pada bulan April lalu, ketika seorang wanita yang mengaku sebagai pelanggan Tesla, memprotes dugaan kegagalan rem di mobilnya di pameran mobil Shanghai.
Sebuah video dari insiden itu kemudian menjadi viral di jejaring media sosial China dan media pemerintah yang mengatakan Tesla dinilai memiliki sikap arogan dan sombong di China. Tak hanya itu, Tesla juga dirundung masalah privasi data.
Untuk mengatasi itu, Tesla mulai menjangkau para pemengaruh media sosial di China untuk mencoba membuat mereka menghapus atau menarik kembali postingan kritis mereka, termasuk beberapa oleh pakar otomotif terkenal.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Elon Musk Mau Jual 10% Sahamnya di Tesla, Serius?