Cerita Jokowi Tegur Bobby Nasution Soal Dana Ngendon di Bank

News - Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
17 September 2021 14:30
Presiden RI Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom. (Rusman - Sekretariat Presiden) Foto: Presiden RI Jokowi di acara Sarasehan 100 Ekonom. (Rusman - Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya 'menyentil' serapan anggaran pemerintah daerah yang masih rendah. Padahal di masa pandemi, dana tersebut dibutuhkan untuk membantu meringankan beban masyarakat.

Kali ini, teguran diberikan kepada seluruh kepala daerah di Sumatera Utara, saat Jokowi memberikan arahan dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara, Kamis (16/9/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyoroti serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di sejumlah wilayah yang masih relatif rendah.

"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga jangan terlalu lama di bank," kata Jokowi, seperti dikutip Jumat (17/9/2021).

Bobby Nasution (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Bobby Nasution (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Bobby Nasution (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Dari sekian banyak kepala daerah yang ada di Sumatera Utara, ada nama Bobby Nasution yang merupakan menantu kepala negara yang menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Jokowi mengungkap, bahwa anggaran pemerintah kota Medan yang saat ini mengendap di bank mencapai Rp 1,8 triliun. "Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," kata Jokowi.

Secara garis besar, serapan kas keuangan di Sumatera Utara memang masih cukup rendah. Per 10 September 2021, realisasi serapan APBD Sumatera Utara baru mencapai 55%.

Jokowi mengatakan, anggaran pemerintah pusat yang ditransfer ke daerah namun masih mengendap di bank masih cukup tinggi. Berdasarkan catatan Jokowi, rata-rata dana yang mengendap mencapai Rp 1,3 triliun.

Halaman Selanjutnya >>> Kenapa Kas Daerah Kerap Mengendap di Bank?

Kenapa Kas Daerah Kerap Mengendap di Bank?
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading