Warga +62 Kudu Hidup Bareng Covid-19, Seperti Apa Bentuknya?

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
17 September 2021 13:50
Warga menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (26/5). Usai libur Hari Raya Idulfitri 1441 H sejumlah pekerja sudah terlihat masuk. Pemerintah telah mengambil keputusan untuk menggeser cuti bersama Lebaran 2020 akibat wabah virus corona (Covid-19). Dengan begitu, jadwal libur hari raya hanya berlaku sampai H+1 Lebaran atau pada pada 25 Mei 2020, termasuk untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pantauan CNBC Indonesia  penerapan normal yang baru atau new normal terlihat diberlakukan di sarana transportasi umum guna menunjang aktivitas warga yang bekerja di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19). Untuk diketahui, panduan bekerja di situasi new normal tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (26/5). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir dua tahun lamanya dunia dilanda pandemi Covid-19. Kini banyak negara termasuk Indonesia mulai memikirkan untuk hidup bersama virus tersebut.

Tapi seperti apa bentuknya?

"Kalau kita katakan living with the virus, hidup bersama virus ini berarti kita situasi endemi," ungkap Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Jumat (17/9/2021)

"Kita kombinasikan protokol kesehatan, namanya pakai masker jadi kebiasaan baru, hidup bersih dan sehat harus menjadi kebiasaan baru dan kemudian kita juga biasakan tracing, testing, dan treatment," jelasnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kesiapan fasilitas kesehatan, baik secara infrastruktur, tenaga kesehatan hingga obat-obatan.

"Harus didukung oleh kesiapan fasilitas kesehatan kita, RS, hingga puskesmas harus siap menangani kalau terkena virus. RS di daerah nakes obat-obatan dan kesiapsiagaan kita dengan sistem kesehatan yang andal," papar Suahasil.

Melengkapi itu semua, yang diupayakan pemerintah saat ini adalah percepatan vaksinasi. Hingga 15 September 2021, realisasi vaksinasi Indonesia sudah mencapai 118,9 juta dosis.

"Kita harus kombinasikan itu semua dengan vaksinasi," terangnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bisa Saja Terjebak di 'Lingkaran Setan' Covid-19, Ngeri!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular