Selamat, Pak Anies! Vaksinasi DKI Paling Top se-Jawa Bali

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Selasa, 14/09/2021 10:25 WIB
Foto: Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Wagub Provinai DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, serta seluruh Jajaran Pemprov DKI Jakarta meninjau langsung ketinggian air dan menggelar rapat koordinasi di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2) pagi. (Dok.Pemprov DKI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menetapkan kecepatan vaksinasi sebagai salah satu indikator penanganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Jika daerah sudah mencapai target vaksinasi yang ditetapkan, maka bisa turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Diputuskan cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan PPKM dari Level 3 menjadi Level 2 di Jawa Bali. Dosis pertama harus 50%, dan cakupan lansia harus 40% sebagai syarat tambahan untuk turun dari Level 3 ke Level 2. Kemudian cakupan dosis pertama 70% untuk lansia dan 60% untuk umum agar bisa turun dari Level 2 ke Level 1," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali.


Saat ini tinggal tiga daerah di Jawa-Bali yang masih berstatus PPKM Level 4 yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Brebes. Sementara mayoritas ada di Level 3.

Level PPKM yang semakin rendah berimplikasi semakin banyak aktivitas yang diizinkan. Misalnya, daerah dengan PPKM Level 3 dan 2 sudah boleh membuka bioskop dan tempat rekreasi secara terbatas. Ini belum bisa dilakukan di wilayah PPKM Level 4.

Secara umum, vaksinasi anti-virus corona di Indonesia berjalan dengan cukup baik. Our World in Data mencatat, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan ke lengan rakyat Indonesia per 12 September 2021 adalah 114,5 juta dosis. Indonesia menempati urutan keenam dunia dalam hal kecepatan vaksinasi.

Vaksin, jika efektif, akan membentuk kekebalan tubuh untuk menghalau serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Studi di AS menunjukkan bahwa vaksin bahkan bisa membendung serangan virus corona varian delta yang jauh lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya.

Penelitian yang melibatkan 32.000 orang itu menunjukkan bahwa vaksin dapat menekan risiko gejala berat yang harus dirawat di rumah sakit. Vaksin Moderna bisa mengurangi risiko sampai 95%, Pfizer 80%, dan Johnson % Johnson 60%.

Sementara studi lain yang melibatkan 600.000 ribu orang dalam dua bulan terakhir menunjukkan mereka yang belum divaksin 4,5 kali lebih mungkin tertular Covid-19, 10 kali lebih berisiko masuk rumah sakit, dan 11 kali lebih rawan meninggal.

"Vaksin bekerja dengan baik dan melindungi kita dari komplikasi berat akibat Covid-19," tegas Dr Rochelle Walensky, Direktur US Centers for Disease Control and Preventions, seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> DKI Paling Top Soal Vaksinasi, Jabar Apa Kabar?


(aji/aji)
Pages