Pertama Nih, Penerbangan Asing ke Afghanistan di Era Taliban

Thea F, CNBC Indonesia
Senin, 13/09/2021 16:40 WIB
Foto: Sekitar 150 orang Afghanistan berkewarganegaraan ganda meninggalkan Afghanistan menuju Amerika Serikat (AS) dengan penerbangan Qatar Airways. (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penerbangan komersial mendarat di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kota Kabul, Afghanistan pada Senin (13/9/2021). Ini menjadi penerbangan asing pertama sejak kelompok Taliban merebut kekuasaan negara Agustus lalu.

"Hampir tidak ada orang di pesawat, sekitar 10 orang [...] mungkin lebih banyak staf daripada penumpang," kata seorang wartawan AFP di dalam penerbangan Pakistan International Airways (PIA) dari Kota Islamabad, Pakistan.

Akhir pekan lalu, juru bicara PIA mengatakan maskapai itu ingin melanjutkan layanan komersial reguler, tetapi terlalu dini untuk mengatakan seberapa sering penerbangan antara kedua ibu kota negara akan beroperasi.

Sementara Qatar Airways mengoperasikan beberapa penerbangan charter dari Kabul pekan lalu, membawa sebagian besar orang asing dan warga Afghanistan yang ketinggalan evakuasi.

Sebuah maskapai penerbangan Afghanistan juga melanjutkan layanan domestik pada 3 September.

"Ini adalah momen besar. Kami sangat gembira," kata seorang pegawai bandara. "Ini adalah hari yang penuh harapan. Mungkin maskapai lain akan melihat ini dan memutuskan untuk kembali."

Sebuah bus yang dicat dengan tulisan "Selamat Datang di Afghanistan" sedang menunggu mengangkut penumpang dari pesawat ke terminal, tetapi pada akhirnya para pendatang baru itu berjalan kaki.

Sekitar 100 penumpang sedang menunggu untuk mengejar penerbangan kembali ke Islamabad, yang sebagian besar adalah kerabat staf organisasi internasional seperti Bank Dunia.

Bandara di Kabul itu sebelumnya dibiarkan hancur setelah pasukan asing menyelesaikan penarikan warga mereka pada 30 Agustus, mengevakuasi lebih dari 120.000 orang dari Afghanistan.

Aula penumpang, jembatan udara dan infrastruktur teknis rusak parah pasca Taliban masuk ke Kabul pada 15 Agustus, ketika ribuan orang menyerbu bandara dengan harapan melarikan diri.

Taliban sejak itu berusaha keras untuk membuatnya beroperasi kembali dengan bantuan teknis dari Qatar dan negara-negara lain.



(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Diancam Bom, Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Medan