PLTU Sumsel 8 Beroperasi 2022, PTBA Genjot Produksi Batu Bara

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 September 2021 16:30
Doc.PTBA
Foto: Doc.PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 beroperasi penuh secara komersial pada Maret 2022.

Apollonius Andwie, Corporate Secretary PTBA, mengatakan, dengan beroperasinya PLTU berkapasitas 2 x 620 Mega Watt (MW) pada tahun depan ini, maka artinya membutuhkan tambahan pasokan batu bara dari PTBA.

"Beroperasinya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 di tahun depan tentunya membutuhkan pasokan batu bara dari tambang PTBA," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (13/09/2021).

Beroperasinya PLTU Mulut Tambang pada tahun depan ini, maka diperkirakan bisa berdampak pada target peningkatan produksi batu bara perusahaan tahun depan. Pihaknya memperkirakan tahun depan akan ada kenaikan produksi batu bara mencapai 6 juta ton per tahun.

"Diperkirakan beroperasinya pembangkit ini bisa menaikkan produksi tambang PTBA hingga 6 juta ton dalam setahun," tuturnya.

Pada akhir April 2021, Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto sempat mengatakan, progres pembangunan PLTU Sumsel 8 pada saat itu sudah mencapai 75,6%.

PLTU berkapasitas sebesar 2 x 620 mega watt (MW) ini merupakan bagian dari proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$ 1,68 miliar atau sekitar Rp 24,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$).

"Saat ini PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 mencapai penyelesaian proyek sebesar 75,6%. Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada Maret 2022," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (30/04/2021).

Proyek PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai pengembang listrik (Independent Power Producer/ IPP).

PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Proyek PLTU ini nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun.

Tahun ini PTBA juga meningkatkan target produksi menjadi 30 juta ton dari target sebelumnya 25 juta ton. Di tengah melonjaknya harga batu bara saat ini, perusahaan pun menargetkan peningkatan ekspor menjadi 47% hingga akhir tahun ini dari target sebelumnya di kisaran 30%.

Kinerja PTBA sepanjang semester pertama 2021 memang positif, terbukti dari produksi mencapai 13,3 juta naik dibanding semester yang sama tahun lalu yang sebesar 11,9 juta ton. Penjualan juga meningkat, hingga semester pertama mencapai 12,9 juta ton naik 3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 12,5 juta ton.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN, PTBA, dan KAI Sepakat Amankan Batu Bara untuk Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular