Bos BPJS Kesehatan Bicara JKN KIS untuk Daerah 3T

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
13 September 2021 12:36
Grand Launching Nomor Layanan care
Center 165, Simplifikasi Thalasemia mayor & Hemofilia, dan Jurnal JKN
Foto: Tangkapan layar Dirut BPJS Kesehatan dalam Grand Launching Nomor Layanan care Center 165, Simplifikasi Thalasemia mayor & Hemofilia, dan Jurnal JKN

Jakarta, CNBC Indonesia -Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan inovasi teknologi menjadi kunci peningkatan dan pemerataan layanan kesehatan di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Selama ini yang menjadi salah satu kendala pelayanan kesehatan di daerah 3T adalah kurangnya tenaga dokter.

"Kami terus melakukan inovasi supaya peserta yang tinggal di daerah 3T bukan hanya membayar atau dibayari, tapi memanfaatkan secara optimal. Inovasi menjadi fokus kami dari tahun ke tahun," kata Ghufron, Senin (13/9/2021).

Dia mengharapkan selain kehadiran BPJS Kesehatan, dia mengharapkan ada lebih banyak dokter yang mengabdi di daerah 3T agar pelayanan kesehatan bisa selaras. Selama ini BPJS Kesehatan telah melakukan berbagai inovasi yang memanfaatkan teknologi untuk menjangkau peserta di daerah terpencil.

"Misalnya seperti Malaysia yang mencontoh pengabdian dokter di daerah terpencil seperti di Indonesia. Mereka melakukan secara konsisten, kalau di kita kan terlalu banyak perubahan jadi kesulitan mencari dokter di daerah 3T. Malaysia yang konsisten sehingga menjadi lebih bagus karena semacam kewajiban bagi dokter untuk ke daerah, terlihat hasilnya sekarang," katanya.

Ghufron mengungkapkan selain itu daerah 3T, pihaknya terus meningkatkan infrastruktur kesehatan yang menjadi penugasan dalam pelaksanaan JKN-KIS. BPJS juga meluncurkan tiga inovasi terbaru, yakni nomor Layanan care Center 165 dari semula 1500400, Simplifikasi Thalasemia mayor dan Hemofilia, serta Jurnal JKN.

"Telah dikembangkan berbagai inovasi berbasis teknologi informasi untuk menunjang JKN-KIS yang berkeadilan, karena berkaitan dengan faktor eksternal. Ini tidak mudah karena berkaitan dengan pemerataan, berbagai inovasi dilakukan termasuk pemerataan layanan kesehatan di daerah yang agak tertinggal dan 3T," kata Ghufron.

Dengan call center yang semakin mudah diakses, maka BPJS Kesehatan pun menurutnya akan dipacu bergerak lebih cepat. Simplifikasi rujukan untuk Thalasemia mayor dan Hemofilia juga menjadi terobosan, karena memiliki karakteristik perawatan jangka panjang dan biasanya tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Dengan simplifikasi Thalasemia mayor dan Hemofilia, dia menjelaskan peserta tidak perlu lagi ke FKTP ketika masa berlaku rujukannya habis setelah 90 hari. Perpanjangan bisa dilakukan oleh petugas FKTL melalui aplikasi pada hari ke 91-120, setelah ittu surat rujukan yang diperpanjang berlaku 3 bulan ke depan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Syarat Layanan, Ini Antrean di Kantor BPJS Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular