Afghanistan di Bawah Taliban Makin Mesra dengan 2 Negara Ini!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
10 September 2021 20:05
Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar bersama Menlu Chna Wang Yi. Ist
Foto: Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar bersama Menlu Chna Wang Yi. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara Taliban dan China serta Rusia kembali memasuki babak baru. Kali ini, kelompok itu menyebut bakal mengundang delegasi tingkat tinggi dari kedua negara itu untuk mengunjungi Afghanistan.

Mengutip Global Times, juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyebut bahwa hal tersebut sudah mereka masukan ke dalam agenda mereka. Nantinya pemerintahan baru yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Mohammad Hassan Akhund akan segera mengadakan pertemuan.

"Tetapi karena pemerintahan baru baru saja diumumkan, undangan belum dikirim tetapi sudah ada dalam agenda," ujarnya sebagaimana dikutip Jumat (10/9/2021).

Selain itu, Shaheen juga menekankan kembali komitmen Taliban dalam membantu kedua negara itu dalam menjalankan misi diplomatiknya di Afghanistan. Kelompok berhaluan Islam itu menekankan akan selalu siap siaga dalam menjaga keselamatan diplomat China dan Rusia.

"Pasukan keamanan kami akan berada di sana untuk memberikan keamanan sepanjang waktu. Jika mereka memiliki kekhawatiran, kami siap untuk mendengarkan dan menanganinya," kata Shaheen.

"Selain itu, ketika pasukan kami memasuki Kabul, kami berhubungan dengan kedutaan China dan Rusia. Kami berkontak sepanjang waktu serta memberi mereka fasilitas dan jaminan."

China dan Rusia sendiri telah mengambil langkah yang lebih lembut dibandingkan negara lainnya. Pemerintah Beijing baru-baru ini memutuskan untuk memberikan bantuan sebesar US$ 31 juta atau setara Rp 442 miliar kepada Afghanistan yang sedang dipimpin Taliban itu.

Untuk Rusia, negeri pimpinan Presiden Vladimir Putin itu dikabarkan serius untuk menarik Afghanistan bergabung dalam blok perdagangannya yang dinamakan Eurasian Economic Union. Bahkan dalam situasi kemenangan Taliban ini Moskow dilaporkan berharap untuk membangun hubungan persahabatan antara Moskow dan kepemimpinan baru Afghanistan.

"Ini bukan hanya harapan saya. Saya yakin tentang ini. Kami akan membangun hubungan dengan mengandalkan materi yang telah kami kumpulkan selama bertahun-tahun," kata direktur Departemen Asia Kedua Kementerian Luar Negeri Rusia, Zamir Kabulov kepada TASS.

Taliban berhasil menguasai Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Kelompok ini menang setelah posisi pemerintah Afghanistan semakin terdesak karena sikap Washington yang memutuskan untuk menarik seluruh militernya dari negara itu setelah 20 tahun bertugas di sana.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular