DPR Tunggu Janji Audit Pabrik Semen, Begini Respons BKPM!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Rapat Kerja antara Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Investasi/BKPM, Senin (30/8/2021) terjadi debat panas antara Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dengan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.
Dalam perdebatan terlempar usulan untuk melakukan audit khusus terhadap industri semen di Indonesia. "Kami akan mempresentasikan khusus terhadap realisasi dan kapasitas produksi semen dikaitkan dengan permintaan, kalau realisasi contoh 6 juta permintaan 7 juta, pembuatan pabrik baru mungkin kita buka," kata Bahlil dalam rapat itu.
Andre Rosiade menjawab hal itu sebagai tantangan untuk mengaudit data semen, karena dia meyakini kondisi semen Indonesia dalam kondisi kelebihan pasokan, sehingga tidak lagi butuh adanya tambahan pabrik baru.
"Pak Bahlil silahkan audit itu, kami meyakini kapasitas produksi kita 120 juta ton, permintaan 60 juta ton," katanya.
Andre masih menunggu janji untuk mengaudit data industri semen di Indonesia. Hal ini karena adanya keresahan pelaku industri terhadap pemberian izin pabrik semen di Kalimantan Timur.
"Saya juga menunggu tantangan saudara Bahlil, untuk melakukan audit. Kita buka saja kita siap adu data adu fakta apakah betul utilitas kita hanya 60%, apa betul kita over supply. Bahlil sudah menantang kami di komisi VI, kalau seandainya itu tidak benar dia akan buka izin pabrik, oke silakan buka. Tapi kalau benar over supply pemerintah berani nggak pemerintah cabut izin pembangunan pabrik di Kalimantan itu!" tegasnya.
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung menegaskan untuk menyusun kebijakan baru soal investasi industri semen memang dibutuhkan audit.
"Untuk penyusunan kebijakan harus didasarkan data lapangan berdasarkan supply dan demand, apakah terjadi over produksi. Salah satunya dari audit. Bisa saja untuk mengamankan pelaku usaha eksisting adanya pembatasan sementara untuk pendatang baru, bapak Menteri sudah menyampaikan jika perlu audit untuk menetapkan kebijakan baru," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/9/2021).
Dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) total kapasitas terpasang industri semen di 2021 mencapai 116 juta ton. Pada 2020 lalu penjualan semen dalam negeri dan ekspor hanya 71,78 juta ton, dengan tingkat utilisasi atau pemanfaatan dari kapasitas produksi hanya mencapai 61,7%. Artinya masih ada sisa kapasitas produksi lagi mencapai 45 juta ton yang tak perpakai.
(hoi/hoi)