Fenomena Pesawat "Zombie" yang Banyak Ditemukan di Bandara

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 September 2021 09:45
Sejumlah pesawat dari berbagai maskapai penerbangan di pelataran pesawat Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/1/2018)
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan yang dilakukan pemerintah demi mencegah penyebaran virus Covid-19 berdampak pada minimnya orang melakukan perjalanan. Hal ini berdampak pada anjloknya penumpang penerbangan yang membuat maskapai menekan operasional pesawat.

Kondisi saat ini banyak pesawat yang menganggur menjadi "zombie" di bandara. Penumpukan pesawat nampak di parkiran bandara. Untuk mengeceknya bisa dilakukan dengan menggunakan Google Earth.

Pada fitur time, terlihat jelas area GMF dan Terminal I Bandara Soekarno Hatta sebelum pandami, pada Oktober 2019 relatif sepi dari pesawat parkir. Kondisi berbeda nampak pada Agustus 2020 kala pandemi telah melanda.

Parkiran pesawat makin penuh di area terminal maupun bengkel. Bahkan pada Juni 2021, tumpukan pesawat terlihat makin padat di bandara ini.

Pada Juli 2021 lalu, maskapai juga tidak menerbangkan sebagian besar pesawat akibat ada pengetatan aturan PPKM. Operasional pesawat juga disesuaikan dengan permintaan pasar.

Berdasarkan keterangan resmi dari Lion Air, rata-rata 80%-90% pesawat Lion Air tidak terbang saat itu. Perusahaan mengklaim semua pesawat yang tidak terbang itu tetap terus dilakukan pemeliharaan dan pengecekan secara rutin.

Kondisi yang sama dialami oleh Garuda Indonesia. Berdasarkan keterbukaan pada Bursa Efek Indonesia pada Juni lalu manajemen juga menjelaskan jumlah armada yang dioperasikan maskapai plat merah ini pada kisaran 53 pesawat dari 100 lebih pesawat.

Penggunaan pesawat Garuda juga disesuaikan dengan kondisi pasar atau permintaan layanan penerbangan. Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II Edwin Hidayat mengungkapkan bahwa banyak maskapai mengurangi jumlah pesawatnya saat ini, diantaranya adalah GIAA.

google earthFoto: google earth

Menurutnya semua perusahaan penerbangan di Indonesia mengurangi jumlah pesawat. Hal ini dikarenakan penerbangan saat ini sebagian tidak bisa memenuhi kebutuhan operasional mereka.

"Yang terjadi saat ini, jumlah pesawat beroperasi sangat sedikit, contoh Garuda Indonesia yang biasa mengoperasikan 142 pesawat, sebelum PPKM operasional hanya 41-42 pesawat," jelas Edwin dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI pada awal bulan ini.

Badan Pusat Statistik mencatatkan jumlah keberangkatan pesawat di 5 bandara utama Indonesia pada bulan Juli 2021 mencapai 499.211 orang, atau turun 72% dibanding bulan sebelumnya yakni Juni 1.792.540 orang. Rendahnya tingkat penumpang, membuat pengoperasian pesawat juga minim.

Sayangnya pihak pengelola bandara belum mau mengkonfirmasi banyaknya pesawat yang terparkir di bandara saat pandemi saat ini. "Mungkin bisa dikonfirmasi ke teman maskapai ya," jelas VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada CNBC Indonesia, Senin (06/09/2021).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto melihat minat pengguna pesawat saat ini memang masih minim. Hal ini disebabkan masih berlakunya pengetatan aturan perjalanan melalui aturan PPKM Level 1-4.

"Jumlah pax yang masih minim atau low demand lebih disebabkan dengan restriction dengan PPKM yang masih berlangsung. Sementara kondisi daerah PPKM ini tergantung pada jumlah vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan serta jumlah orang kasus terpapar," jelasnya.

Menurutnya jika penularan Covid-19 semakin terkendali, dan membuat level PPKM pada daerah dikurangi membuat jumlah penumpang pesawat akan bertambah.

"Kemungkinan apabila bisa dicapai PPKM level 1 maka travel restriction-nya lebih longgar maka jumlah pax akan meningkat pula," ungkapnya. (*)




(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Penampakan Fenomena Pesawat 'Zombie' di Bandara Soetta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular